Senin 18 Jul 2016 21:22 WIB

Sanusi: Aguan Dukung Saya Jadi Balon Gubernur DKI

Red: Ilham
Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi (tengah) memberikan keterangan pers seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/6).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta M. Sanusi (tengah) memberikan keterangan pers seusai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pendiri Agung Sedayu Grup Sugianto Kusuma alias Aguan mendukung mantan Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta.

"Saat pertemuan di Harco Mangga Dua, tapi saya lupa yang ngomong Pak Ariesman atau Aguan. Katanya 'Nanti loe gue bantu jadi balon (bakal calon gubernur), waktu itu lupa saya karena saya sama Pak Ariesman berada di lorong karena diantarkan oleh Pak Aguan," kata Sanusi di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Pusat, Senin (18/7).

Sanusi menjadi saksi dalam kasus suap Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja dan pegawainya Trinanda Prihantoro. Dia didakwa menyuap Sanusi sebesar Rp 2 miliar agar mengubah pasal yang mengatur kontribusi tambahan dari tadinya 15 persen menjadi 5 persen kontribusi.

Pertemuan itu terjadi pada Februari 2016 antara Ariesman, Sanusi, Aguan dan Direktur Utama PT Kapuk Naga Indah, anak perusahaan Agung Sedayu Group yang melakukan pembangunan reklamasi di beberapa pulau.

"Waktu saya cerita macam-macam, termasuk balon saya. Itu bukan keinginan saya tapi partai yang mengajukan saya jadi balon, dan saya lupa yang ngomong siapa, karena sambil 'joke'. Dukungan selanjutnya disampaikan di Kafe Paul Plaza Indonesia waktu saya berdua dengan Pak Ariesman, dia cerita-cerita kesanggupannya untuk membantu saya konkritnya dalam bentuk uang," tambah Sanusi.

Jaksa Ali Fikri kemudian menimpali. "Tapi dalam BAP no 10 Anda menyebutkan 'Saya diminta untuk mengerjakan tugas saya, isi teknis raperda dan ada timbal balik dari Ariesman dalam bentuk uang. Dengan saudara Ariseman sudah kenal lama saya dan Ariseman sudah tahu apa ucapan terima kasih tanpa saya harus katakan'. Jadi pernyataan dukungan dari Aguan dan Ariesman terkait apa?" tanya.

"Ya yang saya jelaskan tadi," jawab Sanusi.

"Apakah saat itu masih dalam proses pembahasan raperda?" tanya jaksa Ali.

"Sudah habis waktunya kalau karena pertemuan itu terjadi kalau tidak salah setelah pembatalan paripurna terakhir tanggal 16 Maret 2016," jawab Sanusi.

"Saudara tindak lanjuti?" tanya jaksa Ali.

"Di Paul dia (Ariesman) cuma bilang 'Gue bantulah, nanti orang gue si Nanda (Trinanda) urusan sama leo, ya sudah sama orang gue saja si Gerry'," jawab Sanusi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement