REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JENEIRO -- Setelah terjadinya serangan truk di Nice, Prancis dan pekan menjelang Olimpiade, Brasil menerapkan keamanan baru di bandara.
Pihak berwenang mulai memeriksa penumpang penerbangan domestik dan memeriksa barang-barang mereka setelah melewati detektor logam. Skrining sebelumnya diperlukan hanya untuk penerbangan internasional.
Pihak berwenang menegaskan, peraturan keamanan baru di bandara tidak terkait dengan serangan di luar negeri, tetapi sesuai dengan standar keamanan internasional.
Pejabat Brasil meninjau persiapan untuk Olimpiade setelah insiden di Nice, meningkatkan keamanan, menambah pengujian dan merencanakan untuk menggeledah lebih banyak pengunjung di Rio de Jeneiro untuk Olimpiade 5 Agustus. Serangan truk di Nice menewaskan 84 orang dan melukai 85 lainnya, termasuk 18 orang kritis.
Pemerintah setempat berharap, lebih dari 500 ribu wisatawan asing mendarat di kota pesisir Rio de Jeneiro untuk Olimpiade. Penumpang marah menunggu selama berjam-jam dalam antrean panjang di bandara Santos Sumont di Rio de Jeneiro.
"Sekitar 50 penumpang kehilangan penerbangan pagi mereka di bandara Congonhas Sao Paulo," kata seorang karyawan maskapai penerbangan lokal.
Krisis politik dan ekonomi yang melumpuhkan serta penyebaran virus Zika telah mengangkat pertanyaan tentang kemampuan Brasil berhasil menjadi tuan rumah acara olahraga global untuk pertama kalinya di Amerika Serikat.