Senin 18 Jul 2016 22:55 WIB

Pemprov Kaltim Minta Warganya tak Khawatirkan Vaksin Palsu

Vaksin palsu (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Vaksin palsu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur meminta warga setempat tidak terlalu khawatir dengan peredaran vaksin palsu. Sebab, kasus pemalsuan vaksin tersebut tidak sampai terjadi di wilayah ini.

Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Provinsi Kaltim Bere Ali menegaskan peredaran vaksin palsu yang ramai diberitakan media, ternyata tidak terjadi di Kaltim setelah instansi terkait melakukan pengecekan di lapangan. "Berdasarkan laporan yang kami terima dari Dinas Kesehatan dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan tidak ditemukan indikasi beredarnya vaksin palsu di Kaltim. Jadi, seluruh masyarakat Kaltim diminta tidak perlu waswas," katanya di Samarinda, Senin (18/7).

Beberapa waktu lalu, Dinkes Kaltim bersama BBPOM setempat melakukan inspeksi di sejumlah rumah sakit, klinik medis, apotek, dan pedagang besar farmasi, setelah kasus peredaran vaksin palsu merebak di sejumlah daerah. Kegiatan inspeksi lapangan itu juga dilakukan di sepuluh kabupaten/kota di Kaltim, guna memastikan wilayah ini aman dari vaksin palsu.

Dengan tidak adanya indikasi peredaran vaksin palsu tersebut, lanjut Bere, balita di Kaltim juga tidak perlu melakukan vaksinasi ulang. Instruksi pemerintah terkait vaksinasi ulang hanya berlaku pada daerah-daerah yang memang terbukti ditemukan peredaran vaksin palsu, terutama di Pulau Jawa.

Pemprov Kaltim mengimbau seluruh rumah sakit pemerintah maupun swasta di kabupaten/kota tetap melakukan pengadaan vaksin melalui jalur resmi, seperti yang sudah dilakukan selama ini agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan lembaga maupun masyarakat. "Seluruh rumah sakit baik pemerintah maupun swasta juga harus lebih teliti saat membeli obat-obatan melalui produsen resmi," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement