Selasa 19 Jul 2016 04:56 WIB

Intelijen: Kudeta di Turki Awalnya Direncanakan 16 Juli

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.
Foto: EPA
Masyarakat menduduki tank yang digunakan militer untuk melakukan kudeta di Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, TURKI -- Operasi kudeta yang dilakukan pasukan militer Turki disebut awalnya direncanakan pada Sabtu, 16 Juli 2016 dinihari. Namun karena rencana itu terungkap lebih awal, gerakan dimajukan pada Jumat malam,15 Juli 2016.

Informasi tersebut diungkapkan langsung badan intelijen Turki MIT beberapa hari setelah percobaan kudeta. Seperti dikutip dalam laporan surat kabar Miliyet, Senin (18/7), awalnya operasi kudeta direncanakan pada Sabtu pukul 03.00 WIB dinihari waktu setempat. Namun akhirnya dimajukan beberapa jam dari rencana semula.

Disebutkan, pada 15 Juli sore, pihak berwenang Turki mengungkapkan percobaan kudeta militer akan berlangsung di negara itu. Sejumlah tentara menyampaikan soal upaya transisi kekuasaan itu kepada mereka.

Para pelaku kudeta sempat unjuk kekuatan dengan memblokade dua jembatan penyeberangan Istanbul bagian Eropa dan Asia dengan mengerahkan tank-tank di jalanan, melakukan manuver dengan jet tempur serta helikopter yang tak henti lalu-lalang untuk menciptakan kepanikan dan ketakutan. Mereka tanpa ragu mengarahkan serangan ke objek yang menjadi simbol negara, seperti gedung parlemen dan istana negara di Ankara.

Namun, upaya itu mengalami kegagalan sejak gerakan kontra kudeta berlangsung secara rapi oleh pemerintah berkuasa dengan dukungan dari militer dan institusi polisi yang loyal terhadap rezim Partai AKP.

Lebih dari dukungan militer, kemunculan Erdogan lewat sambungan aplikasi Face Time yang meminta rakyat Turki turun ke jalan untuk mempertahankan demokrasi menjadi titik balik kemenangan rakyat Turki atas upaya kudeta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement