Selasa 19 Jul 2016 05:53 WIB

Kapolres Kudus Minta Anggotanya Jauhi Pokemon Go

Penggemar game berburu pokemon di layar androidnya. Ilustrasi
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Penggemar game berburu pokemon di layar androidnya. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Kapolres Kudus, Jawa Tengah, AKBP Andy Rifai mengeluarkan imbauan kepada seluruh anggotanya untuk menjauhi permainan Pokemon Go saat bertugas. Jika kedapatan ada  anggotanya yang kedapatan bermain gim tersebut saat dinas bakal langsung diberi teguran.

"Jika ada yang terbukti memainkan permainan Pokemon Go saat dinas, tentunya akan diberi teguran mengingat tugas yang diemban anggota kepolisian cukup banyak," kata Kapolres Kudus AKBP Andy Rifai di Kudus, Senin (19/7).

Lebih baik, kata dia, waktu yang tersedia digunakan untuk hal-hal yang terkait dengan kedinasan. Saat apel pada Senin (18/7), kata dia, imbauan tersebut sudah disampaikan kepada semua jajarannya agar tidak ikut-ikutan memainkan "pokemon go" yang belum diketahui dengan jelas manfaatnya.

Ia mengaku, khawatir permainan tersebut justru akan memunculkan tindak kejahatan karena orang yang sedang memaninkan permainan tersebut tentu kurang waspada karena fokus pada perburuan pokemon (pocket monster).

Selain itu, kata dia, permainan tersebut juga bisa mengancam keselamatan diri pribadi, terutama ketika perburuannya hingga ke jalan raya.

Dalam rangka memastikan ada tidaknya anggota kepolisian yang turut demam Pokemon Go, dilakukan inspeksi mendadak ke Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara). Hal itu, dilakukan karena anggota Sabhara didominasi usia muda yang dinilai lebih mudah tertarik dengan permainan yang bisa diunduh secara gratis tersebut.

Ternyata, tak satupun anggota Sabhara Polres Kudus yang kedapatan mengunduh permainan yang baru naik daun tersebut.

Berdasarkan hasil pantauan di berbagai kalangan pemuda, di Kudus memang terlihat orang sibuk mencari Pokemon dengan mengikuti instruksi dari permainan yang bisa didownload di telepon genggam berbasis android tersebut.

Budi, salah seorang warga Pati yang kebetulan kerja di Kudus mengakui, sudah memainkan permainan tersebut sejak tiga hari yang lalu. "Saya hanya sekadar ingin mengetahui tantangan permainan tersebut dan tidak terlalu fanatik harus mencari ke berbagai tempat, mengingat kesibukan kerja," ujarnya.

Meskipun di Tanah Air belum resmi diluncurkan, kata dia, dirinya bisa mengunduh dari alamat situs tertentu yang mudah dicari lewat mesin pencari google.

Ia memahami, dampak negatifnya jauh lebih banyak, dibandingkan dampak positifnya karena aktivitas pencarian pokemon di berbagai tempat justru bisa mencelakai diri sendiri, seperti terjatuh, tertabrak atau hal negatif lain karena keasyikan berburu pokemon sambil memandangi layar telepon genggam.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement