REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Manchester United (MU) menunjukkan permainan yang meyakinkan kala menjalani laga perdana pramusim kontra Wigan Athletic, Sabtu (16/7) malam WIB. Laga yang sekaligus jadi pertunjukkan pertama kepiawaian pelatih anyar MU, Jose Mourinho dalam meramu starategi tim ini memang jadi perhatian.
Banyak yang menunggu, akan seperti apa permainan United dalam genggaman tangan dingin seorang Mou. Namun tak disangka, dugaan akan negatifnya permainan MU yang ditangani pelatih dengan predikat 'juru parkir bus' tidak sedikitpun terbukti.
Mendominasi laga dengan 58 persen penguasaan bola, pasukan Setan Merah melepas sejumlah peluang matang. Tampuk permainan yang dipusatkan di lini tengah berjalan mulus.
Tugas memutar roda lini tengah yang dibebankan kepada pemain baru, Henrikh Mkhitaryan, sukses berjalan. Pemain yang baru direkrut dari Borussia Dortmund itu membuat sejumlah kreasi yang hasilnya memanjakan pemain depan United seperti Memphis Depay.
Sayang pada babak pertama United belum bisa menjebol gawang Wigan. Skor imbang 0-0 menghiasi papan skor. Permainan apik United baru berbuah hasil pada babak kedua.
Mou yang mengganti seluruh pemain kembali menerapkan strategi menyerang. Hasilnya positif, duo pemain muda Andreas Pereira dan Will Keane mampu menjebol gawang Wigan yang dijaga kiper Jussi Jaaskelainen.
Mourinho pun mengaku puas dengan gaya main yang ditunjukkan oleh timnya. Meski bermain di kandang lawan, DW Stadium, permainan skuat yang ia turunkan bisa lancar mengaplikasi pemikirannya tentang taktik bermain.
"Saya sangat bahagia. Permainan berjalan seperti yang saya pikirkan, apa yang kami coba saat latihan bisa saya lihat terjadi dalam pertandingan tadi," kata Mou dikutip dari laman resmi MU, Ahad (17/7).
Pelatih 52 tahun ini berujar, penampilan MU pada babak pertama sangat menjanjikan dengan ragam aksi yang diperlihatkan Mkhitaryan. Dia tak menampik, pemain 25 tahun tersebut mampu bermain baik sebagai playmaker yang selama ini dibutuhkan oleh United.
Meski tanpa diperkuat Zlatan Ibrahimovic dan Wayne Rooney di pos serangan, namun menurutnya daya dobrak United sangat memukau. "Serangan kami sangat tajam, tapi memang butuh waktu untuk memperbaiki sentuhan akhir," kata dia.
Tak hanya soal serangan, eks pelatih Real Madrid ini juga menikmati tembok pertahanan yang dijalin oleh para pemainnya. Pemain anyar, Eric Bailly, tampak telah padu dengan para penggawa lama seperti Daley Blind, Timothy Fosu-Mensah, dan Luke Shaw.
"Seperti yang saya katakan. Sedikit lagi waktu tim ini akan jadi seperti saya, berupaya terus memberikan segalanya untuk tim," kata dia.
Pelatih Wigan, Gary Caldwell, pun memuji permainan lawan. Menuruy Caldwell, Wigan yang musim lalu dia bawa menjuari League One alias divisi ketiga Liga Inggris sebenarnya sempat bisa mengimbangi United.
Namun tak dipungkirinya, United bisa bermain efektif dan membuat sistem permainan Wigan berubah. "Awalnya, saya pikir kami bisa menyerang tim yang baru dibentuk sambil harap ada kesalahan yang mereka lakukan, namun ternyata keliru," kata dia.
Pelatih 34 tahun ini berujar, pada laga tersebut United bisa menguasai kontrol penguasaan bola. Inilah menurutnya yang membuat permainan timnya sulit berkembang. "Saya pikir MU sudah menunjukkan keseriusan untuk jadi penantang perebutan gelar," kata dia.
Legenda MU, Dennis Irwin pun angkat topi dengan permaianan eks timnya. Menurut dia, United tampak sudah matang meski latihan baru berjalan satu bulan. "Permainan tim sangat baik, saya tak berekspektasi awalnya tapi sekarang semua tampak mennjanjikan," kata dia.
Mantan bek kiri di era Sir Alex Ferguson ini secara khusus memuji penampilan Mkhitaryan. Dia menyebut permaianan Mkhitaryan tak pernah dimiliki pemain MU dalam beberapa musim terakhir.
"Dia benar-benar sangat-sangat piawai. Mobilitasnya, kekuatan fisiknya, dan visinya, Mkhitaryan akan jadi sosok yang sangat penting musim ini bagi tim," kata Irwin.