Selasa 19 Jul 2016 06:22 WIB

Sembilan TKI Berhasil Diselamatkan dari Allepo

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Yudha Manggala P Putra
Sejumlah TKI yang direpatriasi dari Suriah karena alasan keamanan.
Foto: Antara
Sejumlah TKI yang direpatriasi dari Suriah karena alasan keamanan.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- KBRI Damaskus menerima kedatangan 9 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Aleppo (18/7), Suriah. Kedatangan para TKI tersebut ke Damaskus sebagai upaya perlindungan para WNI di Suriah.

Para TKI ini datang setelah selesai diperjuangkan hak-haknya oleh pengacara retainer dan petugas konsuler KBRI Damaskus cabang Aleppo.  "Kami menempuh 10 jam perjalanan dari Aleppo ke Damaskus. Jalanan rusak parah dan memutar jauh menghindari wilayah bahaya," ujar pengacara retainer KBRI Damaskus Muhammad Akra, dalam keterangan yang diterima Republika, Selasa (19/7).

Menurutnya, perjuangan dari Aleppo menuju Damaskus tidaklah mudah. Ia menceritakan Kota Aleppo yang seminggu terakhir babak belur dihujani mortar oleh pemberontak, sehingga air dan listrik menjadi barang langka.  "Itu pun kami diizinkan lewat oleh check point militer Suriah tanpa harus membuka semua koper-koper bawaan. Kalau harus membuka semua koper, bisa dua hari perjalanan belum tiba di Damaskus," tambah Akra.

Salah satu TKI menuturkan rasa syukurnya brrhasil keluar dari Aleppo setelah terjebak enam tahun disana. "Alhamdulillah akhirnya saya dan teman-teman sampai dengan selamat di Damaskus," tutur Enday binti Tarwan, salah satu TKI Aleppo.

"Saya kira tadinya kita tidak akan selamat tiba di Damaskus," kata TKI lainnya, Sema binti Kusan Sunip, TKI yang bekerja 5 tahun di Aleppo. "Di perjalanan mencekam sekali. Semua orang ketakutan."

Aleppo diketahui sebagai kota kedua terbesar di Suriah setelah ibukota Damaskus yang kini hancur lebur akibat konflik. Pemerintah hanya menguasai sekitar 25 persen kota Aleppo. Sebelum konflik, puluhan perwakilan asing membuka kantor di Aleppo. Kini hanya KBRI Damaskus, satu-satunya kedutaan yang masih membuka kantor cabang konsulernya di wilayah konflik Aleppo.

"Kita jelas masih punya kepentingan perlindungan WNI di wilayah Aleppo," ujar Pejabat Konsuler KBRI Damaskus AM. Sidqi.

Menurutnya, Masih banyak TKI yang masih terjebak di wilayah konflik Aleppo. KBRI Damaskus masih terus berjuang untuk bisa memulangkan seluruh WNI dari Suriah.

Sejak tahun 2012, KBRI Damaskus telah merepatriasi sebanyak 12.430 WNI dari Suriah yang sebagian besar TKI dalam 276 gelombang.

Pengiriman TKI ke Suriah sudah disetop sejak 2011 dan ke seluruh Timur Tengah sejak 2015. Namun ironisnya, di tengah gelombang pengungsi rakyat Suriah ke luar negeri, ternyata masih marak praktik perdagangan manusia ke Suriah berkedok pengiriman TKI.

"Perempuan Indonesia masih diperjualbelikan ke Suriah sebagai pembantu rumah tangga di tengah konflik. Menyedihkan," ujar Sidqi. "Masalahnya berada di Tanah Airnya. Jika serius menutup pengiriman, kami di Suriah tidak akan kewalahan seperti ini."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement