REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menegaskan tak akan bisa diatur atau didikte oleh parpol manapun. Ia mengaku hanya membela kepentingan rakyat.
"Jadi saya enggak pernah takluk sama parpol manapun. Saya hanya takluk pada kepentingan rakyat. Selama parpol sudah tidak mengikuti kepentingan rakyat ya sudah gak ketemu saya, bubaran aja," katanya di Balai Kota, Selasa (19/7).
Ia menjanjikan akan keluar dari parpol manapun jika berjalan tak sesuai dengan keinginannya. Ia menceritakan pernah menjadi Sekjen Partai Indonesia Baru ketika memimpin di Belitung. Selain itu ia pernah pula bergabung dengan partai Gerindra.
"Begitu sudah enggak cocok, aku berhenti aja keluar dari partai. Dari Gerindra enggak cocok sama pikiran saya, saya berhenti saja," ujarnya.
Namun ia merasa tetap harus mengapresasi parpol dalam Pilgub DKI kali ini. Sehingga ia setuju adanya tiga parpol yang mendukung langkahnya tanpa syarat harus bergabung dalam salah satu di antara ketiga partai itu.
"Toh parpol ini kan parpol yang harus di apresiasi. Semua parpol ketakutan jangan dukung independen, dan tiga (Hanura, Nasdem dan Golkar) ini nekat tetap dukung. Ini yang saya katakan ke Teman Ahok," ucapnya.