REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mencatat tingkat hunian hotel di Kota Mataram sudah penuh menjelang Musabaqah Tilawatil Quran ke-26 tingkat nasional.
"Sekitar 5.000 kamar yang tersedia mulai dari hotel bintang, melati hingga home stay, sudah habis dipesan tamu MTQ mulai 27 Juli sampai 7 Agustus 2016," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Mataram H Abdul Latif Nadjib di Mataram, Selasa (19/7).
Apalagi, katanya, hari ini kegiatan Forum Anak Nasional (FAN) dan Kongres Anak Nasional (KAN) yang merupakan rangkaian Hari Anak Nasional (HAN) berlangsung 23 Juli 2016, juga sudah dimulai. Diperkirakan tamu yang datang dalam kegiatan HAN mencapai lebih 1.000 orang, sementara tamu untuk MTQ diperkirakan leih dari 15 ribu orang.
"Peserta inti yang akan datang dari 34 provinsi saat MTQ sekitar 15 ribu, belum lagi penggembira," katanya.
Terkait dengan itu, pihaknya saat ini telah membuka pusat informasi untuk menfasilitasi para tamu baik HAN maupun MTQ yang belum mendapatkan penginapan. Rencananya, katanya, peserta yang belum mendapatkan penginapan akan ditawarkan rumah-rumah warga yang berada di ring satu areal MTQ di Islamic Center (IC).
Kelurahan yang dinilai ring satu IC adalah Kelurahan Dasan Agung, Gomong dan Monjok Barat. Namun demikian, lanjutnya, rumah warga yang akan dijadian tempat penginapan peserta harus representatif. "Artinya, rumah tersebut harus aman, bersih dan memiliki toliet yang representatif," ujarnya.
Latif begitu dia akrab disapa mengakui, sejauh ini pihaknya memang belum menerima ada informasi peserta yang belum mendapatkan penginapan. Kendati demikian, pihaknya tetap meminta lurah pada tiga kelurahan ring satu IC tersebut berkoordinasi dengan warganya yang rumahnya siap dijadikan tempat penginapan peserta MTQ.
"Kalaupun sudah ada warga yang merasa siap rumahnya dijadikan tempat penginapan peserta MTQ, kami berharap masyarakat melaporkan ke pihak kelurahan," katanya.