REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Terbakarnya pabrik garmen di Sukabumi berdampak terhadap berhentinya aktivitas produksi perusahaan. Akibatnya, ribuan buruh PT Pilar Putera Sejahtera terpaksa tidak bisa bekerja seperti biasanya.
Pabrik PT Pilar yang berlokasi di Kampung Pasir Kondang RT 01 RW 02 Desa Tenjoayu Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi terbakar sejak pukul 04.00 WIB. Hingga Selasa (19/7) siang, upaya pemadaman kobaran api masih terus dilakukan petugas pemadam kebakaran (Damkar).
"Ribuan karyawan yang awalnya mau bekerja kini terpaksa pulang kembali,’’ ujar salah seorang buruh PT Pilar Ahmad Solehudin (30 tahun) kepada wartawan di sekitar lokasi pabrik.
Para pekerja baru mengetahui kejadian kebakaran ketika sudah tiba di lokasi pabrik. Diterangkan Ahmad, perusahaan tempatnya bekerja memproduksi pakaian dan celana jadi. Diperkirakan, kobaran api merembet dengan cepat karena membakar kain pakaian yang mudah terbakar tersebut.
Kepala Seksi Operasi Pengendalian (Opdal) Kantor Damkar Kabupaten Sukabumi, Yayan Herdiansyah mengatakan, petugas damkar mengalami kendala dalam proses pemadaman kobaran api. Pasalnya, petugas memadamkan api dari luar pabrik. Jika petugas masuk pabrik dikhawatirkan akan membahayakan keselamatannya.
Upaya pemadaman juga melibatkan sejumlah mobil damkar dari Kabupaten Bogor dan Kota Depok. Kapolsek Cicurug Kompol Sumaryoto kepada wartawan mengatakan, petugas di lapangan sejak Selasa pagi berupaya melakukan pemadaman api. Hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya kebakaran.
Jumlah mobil damkar yang dikerahkan untuk memadamkan kobaran api mencapai sebanyak 14 unit. Di sisi lain, petugas kepolisian dikerahkan untuk mengatur arus lalu lintas di sekitar lokasi kejadian agar tidak terjadi kemacetan.