REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar membenarkan, dari dua jenazah korban baku tembak antara Satgas Operasi Tinombala dengan Kelompok Santoso, satu diantaranya diduga Santoso.
Namun, jika pun benar yang berhasil dilumpuhkan adalah Santoso, Boy mengimbau agar tim yang berada di lapangan selalu meningkatkan kewaspadaan. Apalagi, meskipun benar Santoso terbunuh, sudah ada orang yang siap melanjutkan kepemimpinannya dalam melanjutkan misi melalukan aksi terorisme. Sosok tersebut adalah Basri dan Ali Kalora.
"Habis Santoso Second line-nya kemarin kan adalah Basri. Berikutnya lagi ada Ali Kalora," kata Boy di Mabes Polri, Selasa (19/7).
Boy melanjutkan, hingga saat ini kelompok yang tersisa di lapangan sekitar 18 hingga 20 orang, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Akan tetapi, sekalipun jumlah mereka terus berkurang, tidak bisa dipastikan mereka akan patah semangat.
Apalagi, sampai saat ini, kelompok Santoso sudah membuktikan diri sebagai kelompok yang sangat militan. Itu tergambar dari ketangguhan mereka yang meskipun harus berhadapan dengan resiko kematianpun selalu siap.
"Secara kuantitas memang mereka berkurang, tapi secara kualitas kami belum bisa memastikan mereka akan menurunkan intensitas kegiatan," terang Boy.
Komentar
Gunakan Google Gunakan Facebook