Selasa 19 Jul 2016 14:15 WIB

Diminta Ramaikan Masjid, Warga Aceh Harusnya tak Penuhi Warung Kopi

Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (tengah) melihat peralatan pemantauan yang disediakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mata Ie dan Kementerian Agama Provinsi Aceh untuk memantau fenomena alam gerhana matahari di Banda Aceh, A
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal (tengah) melihat peralatan pemantauan yang disediakan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Mata Ie dan Kementerian Agama Provinsi Aceh untuk memantau fenomena alam gerhana matahari di Banda Aceh, A

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH —  Wali Kota Banda Aceh Illiza Saaduddin Djamal mengajak masyarakat di ibu kota Provinsi Aceh tidak hanya bisa meramaikan kedai kopi. Namun juga  meramaikan masjid.

"Mari ramaikan masjid untuk shalat berjamaah. Masjid bukan hanya untuk shalat berjamaah, tetapi juga untuk kegiatan lainnya," ajak Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal di Banda Aceh, Selasa (19/7).

Ajakan tersebut disampaikan Wali Kota Banda Aceh pada peletakan batu pertama pembangunan Masjid Haji Keuchik Leumiek di Gampong Lamseupeung, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh. Pembangunan masjid tersebut dibiayai oleh H Harun Keuchik Leumik, tokoh pers Aceh. H Harun Keuchik Leumik merupakan pemegang kartu Number One PWI dan anggota PWI seumur hidup.

Wali kota menyebutkan, selama ini banyak masyarakat duduk dan meramaikan warung kopi. Kenapa tidak meramaikan masjid saja. Menurut dia, masjid bisa menjadi pusat semua kegiatan. Illiza  mencontohkan Turki. Di negara itu, mobil-mobil mewah banyak parkir di masjid. Namun di Aceh sebaliknya. Banyak kendaraan malah parkir di warung kopi.

Terkait pembangunan Masjid Haji Keuchik Leumik, Wali Kota menyatakan apresiasinya. Sebab, apa yang dibangun ini akan memberi manfaat kepada masyarakat. "Haji Harun Keuchik Leumik bukan hanya tokoh pers Aceh. Beliau juga menjadi teladan bagi masyarakat. Apalagi beliau mendonasikan dana untuk pembangunan masjid di tempat ini," kata Illizal.

Sementara itu, Harus Keuchik Leumik mengatakan pembangunan masjid tersebut sudah diniatkannya sejak 20 tahun silam. Namun saat itu terkendala tanah."Baru sekarang bisa dibangun. Masjid ini dibangun di kompleks Balai Pengajian Haji Keuchik Leumik. Keluarga mendukung sepenuhnya pembangunan masjid ini,” kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement