Selasa 19 Jul 2016 15:03 WIB

19 Anggota Santoso Masih Dikejar

Beberapa anggota Polisi bersenjata lengkap tengah berjaga di depan Ruangan Instalasi Forensik RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/7).
Foto: Antara/Zainuddin MN
Beberapa anggota Polisi bersenjata lengkap tengah berjaga di depan Ruangan Instalasi Forensik RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Satuan tugas (Satgas) Tinombala terus melakukan pengejaran terhadap 19 anggota kelompok mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso yang masih tersisa. Kepala Satgas Operasi Tinombala, Kombes Pol Leo Bona Lubis mengatakan dari 19 anggota Santoso yang tersisa, tiga diantaranya merupakan perempuan yakni Jumiatun Muslim alias Atun alias Bunga alias Umi Delima yang merupakan istri Santoso, Tini Susanti Kaduku alias Umi Fadel (istri Ali Kalora) dan Nurmi Usman alias Oma (istri Basri).

"Sampai saat ini, situasi di Poso dalam keadaan aman dan terkendali," katanya, Selasa (19/7).

(Baca juga: Uji DNA pada Santoso Tetap Diperlukan)

Leo menekankan akan terus melakukan pengejaran kepada 19 anggota Santoso yang tersisa. "Dari hasil pemeriksaan identifikasi luar, saya selaku kepala operasi menyatakan bahwa hasil kontak tembak kemarin sekitar jam 17.00 sampai 18.30 salah satunya adalah DPO yang selama ini dicari gembong teroris Santoso," katanya.

Sementara satu jenazah lainnya berdasarkan hasil identifikasi luar adalah daftar pencarian orang bernama Muhtar.

"Tiga orang yang melarikan diri diduga Basri dan istrinya beserta istri Santoso," imbuhnya

Wakapolda Sulawesi Tengah itu mengatakan sejak operasi Tinombala berlangsung Januari 2016 kelompok pengikut Santoso sudah terpecah. Tujuh diantaranya ikut dalam kelompok Santoso sementara lainnya ikut dalam kelompok Basri.

Aparat juga menyita barang bukti berupa satu pucuk senjata jenis M16, empat buah magazine, telepon genggam merek Samsung, empat buah kartu telepon, dan sejumlah alat masak, pakaian dan tenda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement