Selasa 19 Jul 2016 19:40 WIB

Kemiskinan DKI Naik karena Dolar, BI: Itu tidak Relevan

Rep: C39/ Red: Bayu Hermawan
Kemiskinan, ilustrasi
Foto: Republika
Kemiskinan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI, Fadjar Majardi mengatakan hubungan antara meningkatnya kemiskinan di Jakarta dengan naiknya dolar tidak mempunyai relevansi. Menurutnya meski ada pengaruh, namun tidak begitu signifikan.

"Jauh, jauh itu, tidak relevan. Ya itu tidak begitu signifikan," kata Fadjar saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (19/7).

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak menampik bahwa angka kemiskinan di DKI Jakarta meningkat. Namun, ia berdalih bahwa peningkatan tersebut karena pengaruh dolar.

"Memang, pasti meningkat, karena begitu US Dollar naik, dan enggak ada inflasi penghasilan pasti turun," ujarnya.

Ahok juga mempertanyakan mengenai survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memperoleh angka peningkatan kemiskinan yang telah dirilis tersebut. 

"Jadi dia bilang angka kemiskinan naik itu bisa termasuk yang datang terhitung. Nah sekarang semua orang juga suka dong tinggal di Jakarta," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement