Selasa 19 Jul 2016 19:48 WIB

Densus 88 Bekuk Terduga Teroris di Sukoharjo

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bayu Hermawan
Anggota Datasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri membawa barang bukti milik terduga teroris jaringan Nur Rohman, Haryanto alias Hasan di Makam Haji, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (19/7).
Foto: Antara/Maulana Surya
Anggota Datasemen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri membawa barang bukti milik terduga teroris jaringan Nur Rohman, Haryanto alias Hasan di Makam Haji, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (19/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Densus 88 antiteror Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris di Kartasura, Sukoharjo pada Selasa (19/7) pagi. Personel Densus membekuk Hariyanto alias Hasan alias Ustadz Hasan Al Rosyid di Undepass Makam Haji, Kartasura.

Selain melakukan penangkapan, Densus didukung personel kepolisiasn dari Polres Sukoharjo dan Brimob juga melakukan penggeledahan di rumah terduga di Jalan Beodjodipan RT 1/4 Makam Haji Kartasuro pada siang harinya.

"Penggeledahan ini merupakan pengembangan dari hasil penangkapan yang bersangkutan tadi pagi. Kami mendukung dan melakukan pengamanan di lokasi. Semua kewenangan Densus," ujar Wakil Kepala Polres Sukoharjo, Kompol Andhika usai berlangsungnya penggeledahan.

Dari penggeledahan di rumah Hariyanto tersebut pasukan Densus membawa tiga buah benda yang masukan dalam kantong berwarna coklat tua. Meski begitu, Kompol Andhika tak mengetahui isi bungkusan tersebut.

Dari informasi yang diperoleh dari Markar Polrestabes Surakarta Haryanto alias Hasan alias Ustadz Hasan Al Rosyid merupakan kakak kandung terduga teroris Arif Hidayatullah yang terlibat dalam insiden bom Jakarta pada awal tahun ini.

Arif sendiri telah ditangkap di Bekasi. Haryanto alias Hasan sudah pernah dipanggil ke Polresta Surakarta pada Senin (18/7) untuk dimintai keterangan karena diduga ada kaitannya dengan Arif Hidayatullah dan insiden bom di Polresta Surakarta pada awal bulan ini.

"Yang bersangkutan ditangkap oleh Densus 88 setelah dipanggil ke Mako Polresta Surakarta (saat itu diantar oleh 10 orang pendukungnya). Ustadz hasan bersama pendukungnya sempat melakukan konfirmasi pada hari senin 18 Juli 2016 yang lalu ke Mapolresta Surakarta bahwa dirinya tidak ada kaitannya dengan Arif Hidayatullah (adik ustadz Hasan)," begitu info dari Mapolresta Surakarta.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement