REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sumatra Barat (Sumbar), akan meluncurkan program pembagian kaki dan tangan palsu serta alat penyangga polio secara gratis. Program ini bekerja sama dengan Yayasan Tuna Daksa dalam rangka memperingati HUT RI ke-71.
Menurut Ketua PPDI Sumbar, Jhoni Aulia, pembagian kaki dan tangan palsu tersebut diberikan secara gratis bagi warga miskin. "Saat ini sudah dibuka pendaftaran dan pengukuran akan dilakukan akhir Agustus 2016," katanya ," katanya di Padang, Selasa (19/7).
Ia menyebutkan, bagi warga yang berminat mendapatkannya dapat melampirkan pas foto 3x4 sebanyak empat lembar, foto seluruh badan, foto kopi KTP dan kartu keluarga, serta surat keterangan tidak mampu. Berkas tersebut dapat diantar ke sekretariat PPDI Gedung Forkomsos Dinas Sosial di Jalan S Parman, Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara, Padang.
Ia mengemukakan, PPDI telah mengirim surat pemberitahuan hingga ke kelurahan di Padang untuk mendata warga yang berminat mendapatkan kaki atau tangan palsu. Jhoni menyebutkan, saat ini biaya pembuatan kaki palsu dari bahan fiber mencapai Rp 5 juta dan untuk tangan palsu sekitar Rp 3 juta.
"Berapa pun permintaan yang masuk akan dipenuhi asalkan untuk warga yang tidak mampu," ujarnya.
Ia menerangkan pada 2015 telah membagikan 242 kaki dan tangan palsu kepada 181 warga Sumbar yang tidak mampu. Salah seorang penyandang disabilitas, Chalid (59), yang menerima bantuan kaki palsu pada 2015 mengaku bersyukur dan merasa senang dengan adanya penyerahan kaki dan tangan palsu. "Dengan adanya kaki palsu ini saya bisa berusaha dan bekerja," ujar dia.