REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Yunarto Widjaya mengatakan Gerindra dan PDIP sulit bersatu untuk membentuk koalisi 'gemuk' jelang Pilgub DKI Jakarta 2017. Sebab menurutnya kedua partai tersebut sangatlah ditentukan oleh pusat.
Direktur lembaga Charta Politica itu menyebut meski kedua partai itu sudah bersatu di tingkat daerah, namun kewenangan tetap ada di tangan dewan pimpinan pusat partai.
"Gerindra itu ada di tangan Prabowo, kalau PDIP ada di tangan Megawati. Ya walau di tingkat daerah sudah iya mau koalisi, tapi tetap saja butuh restu Prabowo dan Mega kalau ingin koalisi," katanya, Selasa (18/7).
Ia meyakini kedua partai tersebut punya sejarah tersendiri yang mempengaruhi hubungan. Apalagi dalam ajang Pilpres, kedua partai itu saling bertarung guna mendapat kursi RI 1.
Sedangkan partai lain seperti PKS, PKB, PPP dan PAN memang sudah menyatakan diri bergabung di dengan PDIP di tingkat pusat.
"Partai-partai itu sudah bergabung dalam koalisi di tingkat nasional. Kalau Gerindra dan PDIP sih punya hubungan khusus ya yang sempat saling bertarung dulu kan dalam Pilpres," ujarnya.