Rabu 20 Jul 2016 06:08 WIB

Vaksinasi Ulang Dijamin Gunakan Produk Berkualitas Global

Orang tua mendaftarkan anaknya untuk melaksanakan vaksinasi ulang di RSU Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7).Republika/Rakhmawaty La'lang
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Orang tua mendaftarkan anaknya untuk melaksanakan vaksinasi ulang di RSU Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Senin (18/7).Republika/Rakhmawaty La'lang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Nila F.Moeloek beserta jajaran kementerian kesehatan, meninjau pemberian Vaksin Ulang di Puskesmas Kecamatan Ciracas Jakarta Timur. Pemberian vaksin ulang secara serentak dilaksanakan di beberapa wilayah Jakarta dan Bekasi, yaitu Puskesmas Kecamatan Ciracas, Rumah Sakit Kecamatan Ciracas, RS Harapan Bunda-Jakarta Timur dan RS Sayang Bunda-Bekasi. Pada tahap awal akan diberikan 3 jenis vaksin yaitu DT, Pentabio (Pentabio (dtp-hb-hib), dan Vaksin Polio.

Corporate Secretary Bio Farma M. Rahman Rustan mengatakan Bio Farma menjamin kualitas vaksin miliknya yang didistribusikan pemerintah sejak dulu hingga untuk vaksin ulang mendatang memiliki kualitas internasional. Sekalipun pemerintah memberikan cuma-cuma ke masyarakat, bukan berarti tidak berkualitas karena produk vaksin Bio Farma sudah diakui standar tinggi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Salah satu indikator standar tinggi adalah dari sekitar 200 pabrik vaksin di dunia, yang baru diakui WHO kurang dari 30 pabrik. Salah satunya adalah Bio Farma di Indonesia.  "Indonesia saat ini satu-satunya negara di Asia Tenggara yang pabrik vaksinnya sudah diakui WHO. Ini kebanggaan karena WHO menetapkan standar produksi vaksin sangat kompleks dan rumit," katanya di sela-sela acara tersebut.  

Kepala Divisi Penjualan Bio Farma Drajat Alamsyah, menambahkan, untuk pelaksanaan vaksin ulang pada 18 Juli akan diberikan vaksin jenis DT, Pentabio (DTP-Hepatitis B-Haemophilus Influanza tipe B), serta vaksin polio, dipastikan vaksin berkualitas tinggi dan berstandar internasional. “Kami siap memenuhi pasokan vaksin ulang tersebut," katanya.

Rahman melanjutkan, standar tinggi tercakup dari mulai penyediaan bahan baku, yang mana spesifikasi dan vendor harus memenuhi standar dan diaudit rutin.Kemudian, fasilitas manufaktur produksi yang harus divalidasi dan memenuhi regulasi ketat hingga fasilitas penyimpanan dan proses distribusi yang dimonitor ketat agar memenuhi kualitas, keamanan, dan efektivitas yang konsisten.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement