REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Puluhan siswa SD di pelosok desa dan pegunungan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa mengendarai sepeda motor sendiri untuk pergi ke sekolah. Penggunaan kendaraan bermotor oleh anak di bawah umur ini terlihat di SD Negeri 1 Bendoroto, Kecamatan Munjungan yang menggunakan kelas darurat karena gedung sekolah mereka sebagian amblas terseret banjir bandang.
"Sudah biasa di sini jika anak SD ke sekolah naik motor sendiri," kata Marji, warga setempat.
Jumlah siswa SD yang ke sekolah mengendarai motor cukup banyak. Di SDN 1 Bendoroto yang memiliki murid sekitar 70 siswa, yang mengendarai sepeda motor ada 30 lebih.
Sebagian berkendara sendiri dan sebagian lain berboncengan dengan rekannya.
Menurut Kepala SDN 1 Bendoroto Sukemi, pihak sekolah tidak bisa melarang penggunaan sepeda motor oleh siswa karena jarak rumah mereka dengan SD yang jauh dan terjal.
Selain itu, kata dia, rata-rata orang tua siswa itu bekerja di pedalaman hutan sehingga tidak cukup waktu untuk antar-jemput anak ke sekolah.
"Kami tidak bisa berbuat banyak karena memang keterbatasan sarana angkut siswa ke sekolah," kata Sukemi.
Menurut dia, kondisi itu tidak hanya terjadi di SDN 1 Bendoroto. Di sekolah lain, baik tingkat SD hingga SMP di wilayah Kecamatan Munjungan rata-rata siswa sudah bersekolah dengan mengendarai sepeda motor sendiri. "Usianya juga masih 9-12 tahun. Siswa SMP lebih banyak lagi padahal mereka belum memiliki SIM, karena usia yang belum cukup," katanya.