Rabu 20 Jul 2016 08:39 WIB

Militer Cina Berada di LCS Sebagai Reaksi Terhadap AS

Kapal penjaga laut Cina berpatroli di Laut Cina Selatan.
Foto: Reuters
Kapal penjaga laut Cina berpatroli di Laut Cina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Peneliti senior di Angkatan Laut Cina, Zhang Junshe mengatakan kehadiran kapal-kapal Cina di Laut Cina Selatan dimaksudkan sebagai reaksi terhadap Amerika Serikat dan Jepang yang secara teratur melakukan latihan militer di wilayah tersebut.

"Kami hanya melaksanakan latihan militer 'di depan rumah kami sendiri', sementara mereka (Amerika dan Jepang) melakukannya jauh dari negara mereka," kata peneliti senior di Lembaga Militer dan Akademik Angkatan Laut Cina itu di Singapura, Selasa (19/7).

Menurut Zhang, Amerika dan Jepang melakukan latihan militer gabungan dengan alasan untuk menjaga keamanan di wilayah Asia Tenggara padahal selama ini tidak ada masalah di kawasan tersebut. Dia menambahkan, Cina melakukan latihan militer di Laut Cina Selatan hanya untuk menunjukkan latihan pertahanan tapi bukan untuk pamer kekuatan dan tidak ada target khusus dalam kegiatan tersebut.

"Kami juga tidak melakukan latihan militer secara besar-besaran karena kami sadar kegiatan seperti itu banyak mengeluarkan biaya," kata Zhang kepada wartawan setelah pelaksanaan dialog yang diikuti oleh 30 pakar dari negara-negara di Asia pada Senin (18/7).

Dialog tersebut diselenggarakan untuk mengetahui pendapat dan mencari masukan dari para pakar tentang hasil putusan Pengadilan Permanen Arbitrase (PCA/Permanent Court of Arbitration). Kecuali pakar dari Vietnam, seluruh peserta dialog yang disponsori Institut Studi Perbatasan Cina itu setuju dengan langkah Cina mengambil jalan negosiasi bilateral dalam penyelesaian sengketa di LCS antara Filipina dan Cina.

Pada 12 Juli 2016, Pengadilan Permanen Arbitrase di Den Haag, Belanda, memenangkan Filipina atas gugatannya terhadap Cina mengenai sengketa di Laut Cina Selatan. Cina tidak menerima hasil putusan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement