REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Haji dan Umrah Mohammed Salih Bentin membenarkan telah membuat ruang pengawas untuk mengawasi kelompok jamaah haji dan kemacetan yang terjadi saat ibadah haji berlangsung. Ini dilakukan untuk meningkatkan keamanan ibadah haji tahun ini.
Dilansir dari Arabnews, Selasa (19/7) Kementrian memperhatikan dan mengetahui seluruh orang yang datang ke Tanah Suci adalah untuk ibadah dan berziarah ke Masjid Nabawi.
"Peran Kementrian adalah memastikan seluruh layanan makanan, transportasi dan perumahan bagi tamu Allah terjamin di seluruh wilayah Saudi. Pihak keamanan selalu bersiaga menghadapi siapapun yang datang tanpa niat iman dan ibadah," jelas dia.
Bentin juga telah mendapat laporan kantor Unified Zamzam telah siap untuk menerima jamaah haji dan pengunjung. Bentin bersama Ketua Dewan Direksi Pembentukan Tawafa bagi jamaah haji negara Arab Mohammad Ma'aajini dan anggotanya telah siap menghadapi musim haji.
Sebanyak 280 ribu jamaah haji negara-negara Arab akan datang dari 19 negara. Anggota Dewan Administrasi Pengelolaan tempat suci dan hubungan masyrakat Mohammad Ibrahim mengatakan pihaknya akan membimbing jamaah sesuai dengan arahan Kementrian Haji.
Mereka juga akan menggunkan akun media sosial dan televisi untuk memantau seluruh wilayah penginapan jamah haji.