REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi PDI Perjuangan Arteria Dahlan menilai penangkapan gembong teroris Poso, Sulawesi Tengah, Santoso merupakan keberhasilan mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Jenderal Pol Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Kapolri.
"Saya menilai penangkapan Santoso kan bukan aksi satu hari, tapi merupakan rangkaian kegiatan yang terstruktur, sistematis dan masif sejak lama bahkan saat Pak Tito menjabat di BNPT. Jadi peran Pak Tito sangat dominan dalam hal ini," ujar Arteria di Jakarta, Rabu.
Menurut Arteria, Tito sudah sejak lama menyatakan mempunyai strategi untuk menangkap Santoso, mulai dari identifikasi lokasi, memutus suplai logistik sampai dengan suasana kebatinan masyarakat setempat di Poso yang merupakan wilayah pascakonflik. Sehingga perlu dilakukan rekayasa sosial dalam bentuk pendekatan ekonomi.
"BNPT di bawah kendali pak Tito sudah mengerjakan semua dan sudah membuahkan hasil. Jadi menurut saya ini tetap keberhasilan Pak Tito saat bertugas atau dalam membawahi BNPT," ujar Arteria.
Baca juga, Santoso Tewas, Gubernur: Operasi Tinombala tak Langsung Dibubarkan.
Lebih lanjut Arteria mengapresiasi keputusan Presiden RI Joko Widodo menunjuk Tito Karnavian menjadi Kapolri yang merupakan sebuah terobosan karena berada di luar fatsun serta ritual Polri itu sendiri.
"Saya yakin ini pilihan terbaik. Secara pribadi saya melihat pak Tito cerdas, pekerja dan berani, terutama dia loyal hanya pada kebenaran, bukan yang lain," kata Arteria.