REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian bertolak ke Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (20/7) dengan agenda utama memberi apresiasi kepada seluruh anggota satuan tugas Operasi Tinombala. Selain itu, dalam kunjungannya tersebut Kapolri juga ingin melihat secara langsung barang bukti, termasuk senjata api M16 dan peralatan milik Santoso lainnya.
"Bapak Kapolri melihat satu per satu barang bukti, termasuk senjata api M16 dan alat peralatan milik Santoso selama pelarian," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Rabu (20/7).
Boy menerangkan, Kapolri juga ingin mengingatkan, sekalipun nantinya bisa dipastikan salah satu dari dua jenazah adalah Santoso, tetapi Operasi Tinombala belum berakhir. Menurut dia, operasi tersebut akan terus dilakukan guna menangkap para tersangka lainnya.
Namun begitu, Boy belum bisa memastikan apakah Operasi Tinombala akan diperpanjang atau tidak. Keputusan tersebut baru akan diambil setelah dilakukan evaluasi pada 6 Agustus 2016.
"Nanti sebelum (Operasi Tinombala) habis jatuh tempo, pada 6 agustus nanti akan ada evaluasi dan diputuskan proses selanjutnya. Yang jelas, tekad dari Polri bagaimana sebaiknya bisa tuntas," ucap Boy.