Rabu 20 Jul 2016 13:45 WIB

Nelayan Tradisional Punya Peran Tekan Pencurian Pipa Pertamina

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).
Foto: Antara
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Keberadaan nelayan tradisional di Kabupaten Karawang dan Indramayu tak bisa dipandang sebelah mata. PT Pertamina Hulu Energi ONWJ melihat potensi nelayan di sana untuk ikut menjaga keberadaan aset perusahaan seperti pipa, kabel, dan lampu navigasi yang tersebar di beberapa titik di Laut Jawa, sebelah utara Indramayu dan Karawang.

Communication & Relations Manager PHE ONWJ Donna Priadi menjelaskan, pihaknya menggandeng berbagai pihak termasuk nelayan tradisional yang sehari-hari melaut di wilayah operasional Pertamina untuk ikut mengawasi segala tindak pencurian aset. Alasannya, dengan luas wilayah kerja 8.300 km2 dan keberadaan 218 anjungan lepas pantai yang tersebar di sepanjang perairan Kepulauan Seribu hingga Indramayu, Pertamina tidak bisa berpatroli dengan personil sendiri.

Pertamina, lanjut Donna, mengembangkan strategi pengamanan berbasiskan masyarakat (Community Based Security) untuk mengurangi gangguan keamanan pada wilayah kerja perusahaan. Dalam hal ini masyarakat membantu perusahaan menjaga fasilitas migas milik negara dengan berperan aktif melaporkan setiap upaya-upaya yang berpotensi mengganggu fasilitas migas dan membahayakan fasi|itas‚ operasi migas, dan lingkungan sekitar.

"Strategi ini merupakan upaya yang di|akukan PHE ONWJ untuk membangun kepercayaan serta kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga kelancaran operasi migas yang dilakukan PHE ONWJ,” kata Donna, Rabu (20/7).