REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK — Gubernur Kalimantan Barat meminta para pengajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak untuk bisa menanamkan nilai Islam sesungguhnya kepada para mahasiswa guna mencegah masuknya paham menyesatkan di Kalimantan Barat.
"Sebagai institusi perguruan tinggi Islam, sudah seharusnya jika lembaga pendidikan ini bisa memberikan pendidikan Islam yang sebenarnya kepada para mahasiswa. Jangan sampai ada pemahaman yang salah dan menyesatkan mahasiswa bahkan masyarakat luas," kata Gubernur Kalbar Cornelis saat menghadiri kegiatan Seminar Internasional di IAIN Pontianak, di Pontianak, Rabu (20/7).
Sebagai gubernur yang beragama Kristen, dia merasa prihatin saat menjelang hari raya Idul Fitri, teror bom melanda Tanah Air dan belahan dunia lainnya."Jelas ini menjadi keprihatinan saya, karena seharusnya hari raya Idul Fitri dirayakan dengan gembira oleh umat Muslim, namun banyak teror yang terjadi. Ini semua dilakukan oleh gerakan radikal yang mengatasnamakan agama tertentu," katanya.
Dia memastikan, tidak ada satu agama pun di dunia ini yang menjanjikan surga bagi umatnya, jika berhasil membunuh atau menyakiti manusia lainnya."Omong kosong, jika ada hal seperti itu. Ini hanya permainan oleh aliran-aliran tertentu yang tentu menyesatkan kita dan ini harus dicegah," katanya.
Karena itu, Cornelis meminta kepada para pemuka agama, khususnya perguruan tinggi yang ada untuk bisa memberikan pemahaman yang mendalam kepada mahasiswa, agar mereka bisa memberikan pemahaman yang baik juga kepada masyarakat."Selama ini masyarakat Kalbar sudah sangat kondusif, meski kita terdiri atas berbagai suku dan agama. Ini tentu harus kita pertahankan dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama," kata Cornelis.