REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Himpunan Kawasan Industri Sanny Iskandar mengatakan China Fortune Land Develompent (CFLD) masih mencari lokasi untuk membangun dan mengembangkan kawasan industri. Investor asal negeri Tirai Bambu tersebut membutuhkan lahan seluas 3 ribu hektare (ha) dan berada di sekitar Jakarta.
"Saya bilang gak ada lahan seluas itu di sekitar Jakarta, mungkin nanti akan kita arahkan ke sekitar Subang, Majalengka, atau ke sisi barat," ujar Sanny di Jakarta, Rabu (20/7).
Wilayah barat Jawa masih memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan industri. Apalagi, gubernur Banten sudah menyampaikan akan membuka 8 pintu tol di sepanjang ruas jalan tol Serang-Panimbang. Dengan dibukanya jalan tol tersebut diharapkan pengembangan kawasan industri tidak hanya di arah timur namun juga ke arah barat.
Menurut Sanny, selama ini pengembangan kawasan industri di wilayah barat cenderung didominasi oleh Modern Cikande dan Krakatau Industrial Estate. Sisi sebelah barat memiliki keunggulan yakni lebih dekat dengan airport. Apalagi jika Bandara Kertajati sudah beroperasi maka potensinya akan lebih besar.
Sanny menjelaskan, Izin lokasi pembangunan kawasan industri masih menjadi polemik. Kementerian Agraria dan Tata Ruang membatasi izin lokasi maksimum 400 ha untuk pembangunan kawasan di satu provinsi.
Menurut Sanny, hal tersebut tidak bisa dilakukan sebab satu perusaahaan memakai lahan seluas 100 ha untuk membangun pabrik. "Misalnya saja di tempat saya Toyota ambil 100 hektar, kalau mereka minta tambahan lagi saya sudah gak punya lahan," kata Sanny.