REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Hujan lebat terus-menerus menyebabkan gangguan luas di Ibu Kota Cina, Beijing, Rabu (20/7). Hujan memicu penundaan dan pembatalan lebih dari 200 penerbangan serta penutupan sejumlah stasiun kereta bawah tanah.
Musim panas di Beijing biasa ditandai dengan banyak hujan lebat, yang salah satunya menewaskan 37 orang pada 2012.
Pemerintah Kota Beijing menetapkan hujan itu dalam sinyal jingga, tanda siaga kedua tertinggi dalam sistem peringatan empat tingkat di Cina. Cina mengingatkan, hujan akan terus turun hingga malam sebanyak 100 milimeter di sejumlah wilayah kota itu.
Foto di media sosial memperlihatkan, mobil bergerak lambat melewati jalanan yang banjir di beberapa wilayah kota. Beberapa layanan kereta cepat juga terpaksa dibatalkan.
Belum ada laporan terkait korban jiwa. Wilayah besar di bagian tengah dan timur Cina telah diguyur hujan pada musim panas ini hingga mengorbankan lebih dari 200 jiwa.