Rabu 20 Jul 2016 17:31 WIB

Santoso yang Membawa Keluarga Masuk Hutan Dinilai Unik

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
Kelompok Santoso (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kelompok Santoso (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat teroris Universitas Indonesia Irfan Nugraha mengatakan harus ada analisa mendalam mengapa Pimpinan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), Abu Wardah alias Santoso membawa istrinya ke hutan. Karena hal tersebut jarang dilakukan para teroris.

"Jangan-jangan ada dukungan non-militer," katanya, Rabu (20/7).

Menurutnya Santoso memiliki pola yang unik. Irfan yakin Santoso memiliki pertimbangan khusus mengapa ia membawa keluarga dalam pengejarannya. Karena menurut Irfan, istri bukan Sumber Daya Manusia (SDM) tempur. Setiap pertempuran biasanya menggunakan pertimbangan taktis.

Hal ini menunjukan teroris tidak hanya di dukung oleh aspek-aspek fungsional seperti sandang pangan dan senjata. "Bukan hanya dukungan ideologis tapi juga kekerabatan," katanya.

Irfan mengatakan saat ini memang kinerja aparat keamanan tetap harus diapresiasi. Tapi aparat keamanan juga harus menggunakan analisa yang lebih luas karena ternyata Santoso membawa keluarga dalam pengejarannya.

"Jadi kehadiran istri itu harus juga dipertimbangan ke depannya untuk pola-pola penanganan terorisme," tambah Irfan.

Irfan menambahkan penanganan terorisme kedepan sebaiknya juga mempertimbangan aspek sosial, ekonomi dan politik. Selain aspek ideologi dan budaya. Karena nyatanya ada aspek non-militer yang juga menyokong gerakan teroris tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement