REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar III Wahdah Islamiyah telah memilih kepengurusan untuk periode 2016-2021 di bawah pimpinan Muhammad Zaitun Rasmin.
(Baca: Zaitun Rasmin Kembali Pimpin Wahdah Islamiyah).
Zaitun Rasmin mengatakan dengan periode baru Wahdah Islamiyah akan mencoba memperbaiki sistem demokrasi di Indonesia. Ia mengungkapkan, langkah itu akan diusahakan melalui sistem demokrasi wasathiyah, jalan tengah sistem demokrasi di Indonesia.
"Demokrasi wasathiyah yang merupakan jalan tengah demokrasi terpimpin orde lama, demokrasi semu orde baru dan demokrasi liberal era reformasi," kata Ustaz Zaitun, Rabu (20/7).
Ia berpendapat, semua sistem demokrasi yang ada selama ini di Indonesia lebih banyak membawa penderitaan dan ketidakadilan, terutama bagi masyarakat luas. Karena itu, Zaitun menegaskan sistem demokrasi wasathiyah yang diusulkan, akan mengembalikan keadilan bagi masyarakat karena menjadi jalan tengah demokrasi.
Terkait Wahdah Islamiyah selama lima tahun ke depan, ia berharap organisasi yang dipimpin bisa lebih berkontribusi lagi, agar penerimaan yang begitu bagus di masyarakat berupa amanah itu dapat dijaga dengan baik. Menurut Zaitun, Sumatra dan Jawa merupakan fokus pengembangan Wahdah Islamiyah selama lima tahun ke depan.