Rabu 20 Jul 2016 20:19 WIB

Konvensi Republik Ungkit Kesalahan Clinton

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Hillary Clinton
Foto: AP/Charlie Neibergall
Hillary Clinton

REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Konvensi partai Republik di Cleveland telah menobatkan Donald Trump sebagai nominasi untuk pemilihan presiden AS bulan November mendatang, Selasa (19/7). Setelah berbulan-bulan internal partai terpecah, miliarder itu tetap memegang tiket utama.

"Ini sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan," kata Trump dalam sebuah video dari New York. Ini menyebut momen ini bersejarah. Ia menjadi satu-satunya nominasi Republik yang menerima suara total terbanyak sepanjang sejarah partai.

Trump menyebut ini sebuah gerakan yang akan terus ia perjuangkan. Selama ini Trump dikritik habis oleh para politisi karena kebijakan dan gayanya yang 'slengean'. Ia mengeluarkan pernyataan kampanye yang kontroversial.

Ia menyebut imigran Meksiko pemerkosa dan penyelundup narkoba. Ia juga melarang Muslim masuk Amerika. Trump menyebut kebijakannya itu fokus pada menempatkan orang Amerika di posisi pertama. "America first," katanya.

Kontributor Aljazirah menyebut popularitas Trump menakjubkan untuk seorang pria yang disebut-sebut tidak akan pergi sejauh itu.

"Setelah semua prediksi mengatakan ia tak akan mencapainya, kini ia berhasil," kata Alan Fisher dari tempat konvensi.

Dilansir dari BBC, House Speaker, Paul Ryan kini mendesak delegasi bersatu di belakang Trump untuk melawan Demokrat. Pada Selasa, sebagian besar pembicara fokus dan secara eksklusif menyerang Hillary Clinton, calon utama dari Demokrat.

Gubernur New Jersey, Chris Christie menjadi yang terdepan menyebut Clinton tak pantas. Ia mengkritik kasus surat elektronik Clinton dan kinerjanya ketika menjadi menteri luar negeri AS. Christie menyebut Clinton sombong dan penyebab kekacauan di Timur Tengah.

"Di Suriah, bayangkan ini: ia menyebut Presiden Assad seorang reformis. Ia menyebut Assad pemimpin yang berbeda. Sekarang 400 ribu orang tewas. Pikirkan: 400 ribu orang. Di tangan orang yang Hillary bela," kata dia. Christie mengatakan Clinton salah berprasangka dan ia bersalah atas hal itu.

"Amerika dan dunia jadi kurang aman karena kesepakatan Iran diputus. Ia jadi negosiator kesepakatan nuklir terburuk dalam sejarah Amerika, bersalah atau tidak?," teriaknya pada kerumuman yang dijawab dengan bersalah.

Konvensi selama empat hari ini memang dimaksudkan untuk meyakinkan pemilih. Bahwa Trump lebih pantas daripada Clinton. Demokrat akan secara resmi memilih nominasinya pada pertemuan pekan depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement