REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontingen Merah Putih di ajang Asean School Games (ASG) 2016, diharapkan bisa mempertahankan gelar juara umum. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menaruh harapan tinggi dalam gelaran olah raga multi event untuk pelajar di negara-negara Asia Tenggara itu.
Sebab dikatakan Imam, pesta olah raga pelajar di Asia Tenggara tersebut, bisa menjadi siklus regenerasi kebangkitan olah raga nasional. "Kita harus optimis bisa (kembali) menjadi yang terbaik di ASG," kata dia di Kemenpora, Jakarta saat pelepasan Kontingen Indonesia untuk ASG 2016, pda Rabu (20/7). ASG tahun ini, mengambil tempat di Chiangmai, Thailand dan akan dimulai pada 21 sampai 29 Juli.
Imam mengakui, para atlet pelajar tahun ini kurang persiapan. Itu karena tak ada pelatihan nasional (pelatnas) untuk ASG. Namun, pengalaman pelajar Indonesia digelaran serupa tahun lalu, tak membuat khawatir. "Saya optimis dan yakin di lapangan akan ada sejarah yang (kembali) akan diukir untuk Indonesia," katanya.
Asisten Deputi Pembibitan dan Iptek Olahraga di Kemenpora, Washinton Galingging menerangkan, ASG 2016, Indonesia mengirimkan sebanyak 179 atlet pelajar. Mereka terbagi dalam 11 cabang olah raga (cabor) unggulan yang terdiri dari cabang atletik dan tenis serta futsal. Cabang renang dan basket serta bulutangkis juga tak absen. Jumlah itu, ditambah dari cabang sepak takraw, golf, senam dan voli juga tenis meja.
Tahun lalu, pada ASG 2015 di Brunei Darussalam, Indonesia berhasil menjadi juara umum dengan perolehan dengan mengoleksi 25 medali emas, 24 perak dan 10 perunggu. Gelar juara umum itu mengandaskan Thailand yang selama ini mendominasi gelar di negara-negara Asia Tenggara.