Rabu 20 Jul 2016 20:32 WIB

Ini Alasan Santoso Pilih Poso Sebagai Tempat Berjihad

Rep: Lintar Satria/ Red: Karta Raharja Ucu
Kelompok Santoso/ilustrasi
Kelompok Santoso/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat terorisme dari Barometer Institute, Robi Sugara berpendapat, Poso memiliki daya tarik tersendiri bagi kelompok-kelompok radikal. Karena Pulau Jawa bagi mereka semakin rumit.

Ia berkata, ada keberhasilan inflintrasi intelenjen terhadap kelompok-kelompok radikal terutama di Jawa Tengah. Sehingga mereka saling curiga satu sama lain.

"Jawa sudah tidak mungkin menjadi basis khususnya Jawa Tengah, menarik ya Poso. Salah satu yang menarik dari Poso ada statment jika Santoso tidak baiat dengan ISIS ada masyarakat Poso yang akan dukung Santoso," kata Robi, Rabu (20/7).

Robi mengatakan ketika di Poso, Santoso menarik anak-anak muda yang ingin berjihad tapi tidak bisa pergi ke Suriah. Ia menjelaskan ada dua jenis jihad kital atau perang, yakni jihad besar dan jihad kecil. Santoso menarik orang untuk jihad kecil atau jihad dekat. Gerakan jihad ini membunuh polisi.

Pascakonflik Poso, ucap Robi, banyak pihak yang masih merasa diperlakukan tidak adil. Pada saat itu pula banyak masyarakat yang tewas karena operasi-operasi yang dilakukan aparat keamanan.

"Ada operasi yang ratusan orang ditembak polisi saat itu keluarganya melihat atau jika tidak mereka melihat ketika dimandikan," kata Robi.

Robi mengatakan Santoso menjadi orang yang memimpin gerakan untuk balas dendam kepada polisi. Karena gerakan itu Santoso yang sebelumnya bukan siapa-siapa menarik perhatian banyak orang.

Namun Santoso melakukan baiat kepada ISIS untuk menarik perhatian internasional. Walaupun sebenarnya, menurut Robi, Santoso tidak tertarik berjihad di Suriah.

"Ini bukan persoalan hagemoni ini persoalan Santoso mengekpresikan sikap beberapa orang yang melihat konflik tidak diselesaikan dengan tidak adil," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement