Rabu 20 Jul 2016 21:56 WIB

Transportasi Laut-Udara di Aceh Terhenti

cuaca buruk
Foto: antara
cuaca buruk

REPUBLIKA.CO.ID, MEULABOH -- Cuaca buruk yang melanda wilayah barat dan selatan Provinsi Aceh menyebabkan jasa transportasi laut dan udara terhenti. "Memang selain gelombang tinggi juga terjadi angin kencang, kondisi ini tergolong ekstrem bisa mempengaruhi aktivitas nelayan maupun penerbangan," kata kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Meulaboh-Nagan Raya Edi Darlupti, Rabu (20/7).

Di Kabupaten Nagan Raya, aktivitas penerbangan untuk rute Cut Nyak Dhien-Kualanamu Medan, Provinsi Sumatera Utara dan Cut Nyak Dhien-Sinabang (Kab Simeulue) terhenti akibat pengaruh cuaca ekstrem.

Jadwal keberangkatan pesawat berbadan kecil untuk rute tersebut tidak bisa mendarat di Bandara Cut Nyak Dhien. Petugas penyedia jasa maskapai penerbangan terpaksa menunda keberangkatan penumpang dan mengalihkan untuk waktu lain.

Sementara di Kabupaten Aceh Selatan, aktivitas pengangkutan penumpang di pelabuhan penyeberangan Labuhan Haji menuju Sinabang, Kabupaten Simeulu juga terganggu. Ratusan penumpang terpaksa bermalam di Labuhan Haji karena ketinggian gelombang memaksa kapal ferry terhenti.

"Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya konvergensi di perairan Samudera Hindia dan penyebab gelombang tinggi karena kecepatan anggin. Potensi hujan juga terjadi karena itu kita minta masyarakat juga waspada banjir dan tanah longsor," kata prakirawan cuaca Saiful Amri.

Menurut data yang dirilis BMKG, bahwa kondisi cuaca ekstrem berpeluang terjadi hingga Jumat (22/7), ketinggian gelombang laut 1-5 meter dengan kecepatan angin bertiup dari barat daya mencapai 35 km/jam.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement