Kamis 21 Jul 2016 06:07 WIB

Ditahan Imbang, Pelatih Pusamania Puji Semen Padang

Kapten Semen Padang Hengki Ardiles (kiri) berebut bola dengan gelandang Pusamania Borneo FC Diego Michiels.
Foto: indonesiansc.com
Kapten Semen Padang Hengki Ardiles (kiri) berebut bola dengan gelandang Pusamania Borneo FC Diego Michiels.

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Pelatih Pusamania Borneo FC Dragan Djukanovic memuji Semen Padang yang mampu menahan imbang timnya tanpa gol dalam laga Indonesia Soccer Championship (ISC) A di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (21/7). Djukanovic menyebut Semen Padang sebagai salah satu tim terbaik di ISC A selain Sriwijaya FC.

"Saya sudah katakan tidak mudah melawan Semen Padang karena serangan baliknya cepat," kata Dragan. 

Ia menilai timnya kurang bisa mengembangkan permainan, terutama pada babak pertama. Sementara Semen Padang bermain cukup disiplin dalam menjaga wilayah pertahanan. 

"Pada babak kedua banyak peluang yang kami dapat. Seandainya dari awal kami bermain seperti babak kedua, mungkin hasilnya akan lain dan kami bisa menang," ujarnya. 

Penyerang Pusamania Pedro Javier mengakui timnya bermain kurang maksimal pada babak pertama. Sementara pada babak kedua gagal memaksimalkan sejumlah peluang menjadi gol. Padahal Semen Padang kehilangan gelandang Mekan Nasyrov yang menerima kartu kuning kedua pada menit ke-64 dan harus keluar lapangan.

Namun demikian, pemain asal Paraguay itu meminta rekan-rekannya tidak terlalu larut dengan hasil kurang maksimal ini dan segera fokus menghadapi laga berikutnya.

"Babak pertama bermain kurang kompak dan fokus. Kami harus kerja keras lebih banyak untuk kembali mendapatkan kemenangan," ujarnya.

Pelatih Semen Padang Nil Maizar menyatakan bersyukur anak asuhnya mampu mengambil satu poin di kandang Pusamania, seperti yang ditargetkan sebelumnya.

"Hasil ini patut kami syukuri, karena sejak awal kami tahu Pusamania akan sangat ngotot ingin memenangkan pertandingan," kata mantan pelatih timnas Indonesia itu. 

Selanjutnya, Pusamania akan melakoni dua laga tandang ke markas Persela Lamongan pada Ahad (24/7) dan terbang ke kandang Perseru Serui, Papua, satu pekan kemudian (31/7).

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement