Kamis 21 Jul 2016 08:38 WIB

BEI Catat Peningkatan Kapitalisasi Pasar Modal Tertinggi di Dunia

Red: Nur Aini
Pekerja memperhatikan layar pergerakan indeks saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (11/7).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memperhatikan layar pergerakan indeks saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (11/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bursa Efek Indonesia mencatat pertumbuhan nilai kapitalisasi pasar modal domestik di sepanjang tahun 2016 sebesar 22,95 persen menjadi Rp 5.639,37 triliun merupakan yang tertinggi di dunia.

"Persentase kenaikan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia selama 2016 itu adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan bursa-bursa utama dunia," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Rabu (21/7).

Ia menambahkan bahwa peningkatan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia itu juga telah melampaui rekor sebelumnya pada 7 April 2015 dengan jumlah sebesar Rp 5.565,92 triliun. Ia memaparkan bahwa nilai kapitalisasi pasar bursa dunia diantaranya Filipina mencatatkan pertumbuhan sebesar 21,54 persen, Thailand (20,20 persen), Taiwan (10,47 persen), Korea Selatan (7 persen), Malaysia (6,67 persen), Singapura (6,30 persen), Australia (5,74 persen), India (3,66 persen), Amerika Serikat (2,74 persen). Sementara nilai kapitalisasi bursa Jepang mencatatkan minus 1,54 persen, HongKong (minus 5,05 persen), Inggris Raya (minus 5,05 persen) dan Tiongkok (11,39 persen).

Ia menambahkan bahwa meningkatnya nilai kapitalisasi pasar BEI itu juga melampaui bursa negara di kawasan Asia Tenggara seperti Bursa Malaysia sebesar 402 miliar dolar AS, Thailand sebesar 400 miliar dolar AS, serta Filipina sebesar 285 miliar dolar AS. "Dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di level Rp 13.100, maka nilai kapitalisasi pasar BEI telah mencapai 430 miliar dolar AS," ujarnya.

Tito juga mengatakan bahwa peningkatan nilai kapitalisasi pasar modal Indonesia itu juga sejalan dengan kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang tercatat menembus level psikologisnya ke posisi 5.242,82 poin. "Sepanjang tahun ini, laju IHSG telah menguat 14,15 persen jika dibandingkan dengan posisi IHSG di akhir 2015 yang di posisi 4.593,01 poin," ujarnya. Sebelumnya pada Rabu (13/7) lalu, BEI telah mencatatkan rekor frekuensi perdagangan saham tertinggi sebanyak 376.377 kali transaksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement