Kamis 21 Jul 2016 09:00 WIB

Pokemon Go Bikin Resah Warga Padang

Red: Ani Nursalikah
Bermain gim Pokemon Go
Foto: Youtube
Bermain gim Pokemon Go

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sejumlah warga di beberapa tempat di kota Padang, Sumatra Barat mengeluhkan permainan Pokemon Go yang dinilai meresahkan masyarakat.

"Tidak jelas mahasiswa berbondong datang ke laboratorium hanya untuk cari pokemon," kata salah satu analis Laboratorium di Universitas Andalas, Gusri, di Padang, Kamis (21/7).

Dia mengaku tidak terlalu memahami permainan yang saat ini cukup kontroversial di Indonesia, meskipun begitu kedatangan mahasiswa yang hanya untuk mencari permainan virtual itu cukup meresahkan. "Labor perlu suasana tenang, bukan ribut untuk mencari pokemon seperti anak kecil," tambahnya.

Dia meminta kepada pemerintah untuk secara tegas menyeleksi lokasi bermainnya dan melarang di tempat umum dan lokasi berbahaya lainnya. "Ini kan kampus, untuk kuliah bukan untuk bermain," ujarnya.

Senada salah satu pengurus masjid di Kuranji Suardi juga menyebutkan permainan Pokemon Go mengganggu ibadah jamaah masjid. "Saya heran melihat tingkah laku anak-anak mengorek pot tanaman katanya ada pokemon," ujar Suardi.

Menurut dia hal yang membuat gaduh itu suara yang mengganggu orang akan shalat. "Bukannya shalat Zuhur, anak-anak bilang 'mon-mon' dan ini terdengar seperti berteriak," kata dia.

Di sisi lain seorang pegawai di pemerintahan Herman, menilai permainan Pokemon Go akan menimbulkan kegaduhan bila dimainkan saat kerja atau sekolah. Namun akan menyenangkan bila dimainkan mengisi liburan.

Untuk itu dia berharap penyedia layanan permainan ini di Padang lebih mengkhususkan lokasi dan waktunya untuk bermain.

"Selain itu lokasi yang berada di tempat umum dan penting sebaiknya dihapuskan dari tujuan permainan," kata Herman yang mengaku ikut mengunduh permainan tersebut namun tidak berniat memainkannya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِنَّمَا مَثَلُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا كَمَاۤءٍ اَنْزَلْنٰهُ مِنَ السَّمَاۤءِ فَاخْتَلَطَ بِهٖ نَبَاتُ الْاَرْضِ مِمَّا يَأْكُلُ النَّاسُ وَالْاَنْعَامُ ۗحَتّٰٓى اِذَآ اَخَذَتِ الْاَرْضُ زُخْرُفَهَا وَازَّيَّنَتْ وَظَنَّ اَهْلُهَآ اَنَّهُمْ قٰدِرُوْنَ عَلَيْهَآ اَتٰىهَآ اَمْرُنَا لَيْلًا اَوْ نَهَارًا فَجَعَلْنٰهَا حَصِيْدًا كَاَنْ لَّمْ تَغْنَ بِالْاَمْسِۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, hanya seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit, lalu tumbuhlah tanaman-tanaman bumi dengan subur (karena air itu), di antaranya ada yang dimakan manusia dan hewan ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan berhias, dan pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya (memetik hasilnya), datanglah kepadanya azab Kami pada waktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman)nya seperti tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada orang yang berpikir.

(QS. Yunus ayat 24)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement