REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan tugas (Satgas) vaksin palsu membuka 50 posko pengaduan dan imunisasi ulang. 50 posko tersebut tersebar di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Dirjen Farmasi dan Alat Kesehatan Linda Maura Sitanggang menegaskan siap membuka posko -posko tersebut untuk dijadikan sarana masyarakat untuk memeriksakan anak-anak mereka.
Baik bagi para ibu yang pernah melakukan vaksin di 14 rumah sakit yang diduga terlibat menerima vaksin palsu maupun bagi masyarakat yang khawatir akan vaksin yang pernah diterima anaknya.
Pembukaan posko dan imunisasi ulang kata dia merupakan bukti keseriusan dari Pemerintah menanggapi fenomena vaksin palsu tersebut. Sehingga dalam satgas juga dibentuk tim untuk menelusuri data memverifikasi siapa saja korban yang terindikasi vaksin palsu."Jangan sampai anak-anak terlepas dari imunisasi wajib," ujar Maura di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (21/7).
Perempuan yang menjabat sebagai ketua satgas vaksin palsu ini juga menambahkan masyarakat dapat menghubungi call center 1-500-567 untuk keluhan. Masyarakat dapat mengadukan apabila anaknya terpapar vaksin palsu atau yang masih khawatir dan ingin menanyakan terkait vaksin palsu.
"Sehingga masyaratak yang ragu-ragu ingin bertanya di luar bisa telepon call center 1-500-567," ujar Maura.Adapun 50 posko pengaduan dan imunisasi ulang tersebut di antaranya Puskesmas Tarumaya hingga RSUD Pasar Rebo.