Kamis 21 Jul 2016 22:23 WIB

Prancis Keluarkan Perintah Penyelidikan Terkait Serangan Nice

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Truk Nice
Truk Nice

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemerintah Prancis memerintahkan penyelidikan lanjutan kepada pihak kepolisian di negara tersebut terkait serangan teror di Nice. Hal ini dilakukan dalam upaya menjawab kritikan yang dilontarkan banyak pihak terhadap prosedur pengamanan yang dinilai tidak tepat.

Presiden Francois Hollande mengatakan penyelidikan dilakukan oleh inspektorat kepolisian nasional Prancis kepada para aparatnya. Selambat-lambatnya, laporan dari investigasi itu akan datang dalam dua pekan.

"Kami akan melihat bukti bahwa aparat keamanan di Prancis bekerja dengan standar yang sesuai. Kami akan melihat apakah ada kekurangan dalam mengahadapi aksi teror tersebut," ujar Hollande yang diwawancarai saat kunjungan ke Irlandia, Kamis (21/7).

Serangan di Nice terjadi pada 14 Juli lalu. Saat itu, pria bernama Mohamed Lahouaiej Bouhlel mengemudikan truk dengan kecepatan tinggi dan menabrak kerumunan orang yang tengah merayakan Bastille Day. Sebanyak 84 orang tewas dalam peristiwa ini.

Kritik terhadap sistem keamanan di Prancis adalah karena truk tersebut dengan mudah melewati jalan-jalan yang seharusnya dijaga ketat oleh pihak kepolisian. Permintaan penyelidikan ini juga berkaitan dengan adakah aparat keamanan yang berjaga selama hari nasional negara tersebut berlangsung di sekitar lokasi kejadian dan apakah jalan-jalan di sekitarnya juga ditutup.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement