Oleh M Fuad Nassar
REPUBLIKA.CO.ID, Islam, seperti dikatakan oleh Abul A'la al-Maududi, satu-satunya agama yang memandang umat manusia sebagai satu keluarga. Islam mengajarkan kepada seluruh umat manusia bahwa mereka berasal dari ibu dan bapak yang sama (Adam dan Hawa).
Sejalan dengan konsep humanitas dalam Islam, semua manusia di mana pun setara dalam harkat dan martabat kemanusiaannya. Islam meletakkan prinsip al-karamah al-insaniyah sehingga tidak seorang manusia pun layak merasa dirinya paling suci dan lebih mulia dibanding yang lain.
Dalam hubungan majikan dan pembantu, Rasulullah mengajarkan norma-norma yang wajib diperhatikan, misalnya, "Janganlah kamu memberikan beban pekerjaan yang mereka (pembantumu) tidak sanggup melakukannya. Apabila kamu memberi pekerjaan melebihi ukuran, kamu harus turun tangan membantunya." (HR Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain Rasulullah mengingatkan, majikan harus memberi makan kepada pembantunya dengan makanan yang sama dengan yang ia makan. Di samping melindungi hak-hak PRT, Islam juga menegaskan kewajiban PRT untuk bersikap amanah dalam memelihara harta majikannya dan melaksanakan pekerjaan yang diberikan majikan dengan sebaik-baiknya.
Pembantu rumah tangga, apa pun agamanya, harus diberi kebebasan untuk beribadah menurut keyakinannya. Namun akan lebih baik dan lebih nyaman seorang Muslim mempekerjakan PRT yang seiman. Sesuai ajaran Islam tentang perintah berlaku adil dan berbuat ihsan, majikan sesuai kemampuannya harus berbuat baik apabila pembantu rumah tangganya sudah tidak bisa lagi bekerja karena sakit, cacat, atau lanjut usia setelah tenaganya dihabiskan untuk bekerja.
Rasulullah bersabda, "Saudara-saudaramu yang membantumu itu adalah tanggunganmu yang oleh Allah dijadikan di bawah kekuasaanmu." (HR Bukhari dan Muslim).
Banyaknya kasus kekerasan dan penganiayaan yang dilakukan oleh majikan terhadap pembantu rumah tangga (PRT) tidak saja mengusik rasa kemanusiaan, tetapi juga rasa keberagamaan kita. Perlakuan yang tidak manusiawi baik secara fisik maupun mental yang dialami PRT masih banyak terjadi di tengah keluarga Muslim dan di negara-negara Muslim yang seharusnya lebih menghargai kemanusiaan.
Kekerasan dan penyiksaan dilarang dalam Islam. Rasulullah bersabda, "Amat besar murka Allah kepada siapa yang menganiaya seseorang yang tidak ada penolongnya selain Allah." (HR Dailami). "Orang yang sangat keras perlakuannya menyiksa manusia di dunia, akan lebih keras lagi siksaan Allah kepadanya di hari kiamat." (HR Ahmad).