REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Saudara kembar korban kekerasan seksual di Kabupaten Rejanglebong Bengkulu, Yuyun, pada Kamis (21/7) sore tiba di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Kota Malang, Jawa Timur. Kembaran Yuyun yang bernama Yayan datang bersama kedua orang tuanya, dua sahabat, dan tim pendamping dari Dinas Sosial Kabupaten Rejanglebong.
Yayan bersama dua sahabatnya yaitu Restu Waluyo dan Husna Riqiyan akan tinggal dan menempuh pendidikan di Ponpes Bahrul Maghfiroh. "Yayan akan masuk ke kelas 6 SD sedangkan dua teman sepermainannya masuk ke SMP," kata Diana Ekawati yang merupakan salah satu anggota tim Dinsos Rejanglebong, Kamis (21/7).
Diana mengatakan kehadiran dua sahabat akan menambah semangat Yayan dalam menjalani pendidikan selama di Bahrul Maghfiroh. Tawaran mondok di ponpes berawal dari kunjungan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa ke rumah almarhumah Yuyun. Khofifah menawarkan pendidikan gratis kepada Yayan.
Yana, sang ibu, pun menyetujui tawaran Khofifah karena ia berharap suatu saat buah hatinya bisa meraih cita-citanya menjadi ustadz. "Yayan biar nyantri di sini sampai sukses, dia memang bercita-cita menjadi ustaz sedangkan almarhumah Yuyun bercita-cita jadi guru," kata Yana. Yana mengungkapkan selama di Bahrul Maghfiroh, ia akan rutin menjenguk buah hatinya setahun sekali.
Salah satu pengasuh Ponpes Bahrul Magfiroh, Gufron Marzuki, menjelaskan nantinya Yayan akan ditempatkan di asrama ponpes yang berlokasi di Pasuruan. "Di Malang hanya terdapat lembaga sekolah tingkat SMP dan SMA," jelasnya.