Sabtu 23 Jul 2016 02:55 WIB

Setelah CHP, Partai Oposisi Ini Juga Tolak Kudeta Militer Turki

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah tank berada di Kota Ankara, Turki, Jumat, 22 Juli 2016. Turki berada dalam status darurat usai kudeta yang gagal.
Foto: AP Photo/Burhan Ozbilici
Sebuah tank berada di Kota Ankara, Turki, Jumat, 22 Juli 2016. Turki berada dalam status darurat usai kudeta yang gagal.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Suara-suara kelompok yang menyatakan penolakannya terhadap upaya kudeta militer Turki pada 15 Juli lalu terus bertambah. Kini langkah serupa juga dilakukan oleh partai oposisi lainnya di negara itu, yakni Partai Rakyat Demokratik (HDP).

Partai sayap kiri itu dikabarkan akan menyelenggarakan aksi solidaritas sebagai bentuk respons atas aksi kudeta yang gagal tersebut. Seperti dilansir Hurriyet Daily, HDP berencana mengadakan aksi unjuk rasa bertajuk “No to Coups, Democracy Now!” (Katakan Tidak untuk Kudeta, Tegakkan Demokrasi Sekarang Juga!) pada Sabtu (23/7).

“Dengan adanya aksi dari HDP tersebut, semua partai politik (di Turki) kini telah menyatakan persatuan dan solidaritasnya untuk melawan upaya kudeta,” tulis Hurriyet Daily, Jumat (22/7).

Baca: Cerita Pengungsi Suriah yang Keluarganya Ditembak Tentara Kudeta Turki

Sebelumnya, partai oposisi utama di Turki, Partai Rakyat Republik (CHP) juga akan menggelar aksi antikudeta pada Ahad (24/7) ini di Taksim Square, Istanbul. Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang menjadi penguasa di negara itu, dikabarkan juga turut ambil bagian dalam kampanye yang diselenggarakan CHP tersebut.

"Kami sudah menerima undangan dari CHP untuk ikut dalam aksi yang akan mereka gelar di Taksim Square (Istanbul),” ujar Juru Bicara AKP, Yasin Aktay, kepada wartawan di Ankara, Jumat (22/7).

Ia menuturkan, AKP memberikan apresiasi besar kepada CHP atas inisiatif mereka menggelar aksi protes tersebut. Menurut Aktay, persoalan kudeta bukan lagi sekadar menyangkut urusan partai yang berkuasa, melainkan menjadi masalah yang harus dihadapi seluruh elemen masyarakat Turki bersama-sama.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement