REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Yayasan Lentera Anak Indonesia Lisda Sundari mengusulkan pemerintah agar menaikkan cukai rokok. Usulan tersebut dimaksudkan agar harga rokok di Indonesia mahal dan tidak terjangkau anak-anak.
"Saat ini Indonesia menjadi negara yang paling murah menjual rokok," katanya di sela menghadiri peringatan Hari Anak Nasional di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) Sabtu (23/7).
Ia mengatakan, menaikkan cukai rokok salah satu praktek yang telah diterapkan di berbagai negara. Hal itu sebagai upaya mengendalikan konsumsi rokok. "Itu merupakan salah satu upaya preventif sehingga generasi selanjutnya tidak ada yang menjadi perokok," ujarnya.
Dia mengatakan usia rentan anak-anak mencoba untuk merokok adalah pada saat mereka duduk di bangku SMP hingga usia 19 tahun. Jika, pada usia rentan tersebut anak memutuskan untuk merokok maka akan terjadi ketergantungan hingga dewasa bahkan tua.
"Namun jika anak mampu melewati usia rentan tersebut hingga usia 19 tahun, maka anak cenderung memutuskan tidak merokok. Keputusan anak inilah yang kita inginkan," katanya.
Lisda didampingi Muharman, Ketua Randu Foundation Padang yang juga menjadi lembaga pemerhati anak mengatakan, selain faktor lingkungan, murahnya harga rokok di negara ini menjadi salah satu faktor memengaruhi anak mengambil keputusan menjadi perokok. "Melihat harga murah, mereka berpikir bersama teman-temannya untuk membeli satu batang rokok dengan uang urunan. Dari satu batang bersama menjadi, dua, tiga hingga satu bungkus bersama dan akhirnya ketagihan," kata Muharman Ketua Randu Foundation Padang.
Di sisi lain, iklan rokok juga sangat memengaruhi anak-anak mengambil keputusan untuk merokok. Bahkan berdasarkan suvei yang dilakukan, 68 persen iklan rokok berada di lingkungan sekolah. Termasuk di Kota Mataram sehingga anak-anak mengambil keputusan untuk merokok.
"Para pengusaha rokok ini sangat jeli membidik anak muda sebagai target dan akhirnya jumlah perokok pemula pun akan meningkat," ujarnya.
Terkait dengan itu, dalam puncak Hari Anak Nasional ini diharapkan pemerintah dapat mendengarkan dan mewujudkan harapan anak-anak agar terlindungi secara menyeluruh dari dampak rokok. Salah satunya dengan menaikkan cukai rokok.