REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pada 23 Juli 2010, Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) memberi hukuman kepada 23 pemain timnas Prancis yang mengikuti Piala Dunia 2010. Hukuman tersebut merupakan permintaan pelatih baru Prancis saat itu, Laurent Blanc.
Sanksi tersebut merupakan buntut dari dari pemberontakan pemain selama turnamen yang berlangsung di Afrika Selatan. Saat itu, Prancis kalah dalam dua pertandingan pertama mereka, masing-masing dari Uruguay dan Meksiko.
Situasi semakin memburuk ketika pelatih Raymond Domenech mengirim striker Nicolas Anelka kembali ke Prancis. Hal itu ditengarai akibat Anelka mendebat Domenech pada babak pertama laga melawan Meksiko.
Sebagai bentuk dukungannya kepada Anelka, pemain Les Bleus lainnya menolak untuk latihan. Akhirnya Prancis kalah dari Afrika Selatan dan finis di posisi paling buncit dalam grup mereka.
Usai turnamen, Presiden FFF Jean-Pierre Escalettes mengundurkan diri dari jabatannya. Sedangkan pelatih Domenech dipecat.
Blanc, yang saat itu baru saja mengantarkan Bordeaux meraih gelar Ligue 1 musim 2008/2009 menjadi pengganti Domenech di Prancis. Ia mengungkapkan federasi tidak bisa membenarkan tindakan tim selama turnamen dan merekomendasikan pemberian larangan satu laga untuk seluruh skuat.
Pada laga pertama usai Piala Dunia, Prancis melawan Norwegia dalam pertandingan persahabatan. Les Bleus saat itu menggunakan skuat yang berbeda dan kalah 1-2 pada laga tersebut.