REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- Polisi Jerman mengatakan remaja keturunan Jerman Iran yang menembak mati sembilan orang di Muenchen merupakan orang yang terobsesi pembunuhan massal. Ia dilaporkan tak memiliki keterkaitan dan tak terinsipirasi oleh kelompok militan.
Presiden urusan kejahatan negara bagian Bavarian, Robert Heimberger, mengatakan pria bersenjata itu diidenitfikasi bernama Ali David Sonboly. Ia membawa lebih dari 300 peluru dalam ranselnya dan pistol saat ia menyerang dan akhirnya menembak dirinya sendiri.
Polisi Muenchen menyaksikan aksi bunuh diri tersebut pada pukul 20.30 waktu setempat. Polisi kemudian melakukan penyelidikan ke kamar tempat tinggal penyerang. Di sana, Kepala Polisi Muenchen Hubertus Andrea mengatakan menemukan beberapa buku tapi tak ada yang berhubungan dengan militan.
"Berdasarkan penelusuran, tak ada indikasi apapun bahwa ada koneksi dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau masalah pengungsi," katanya dalam laporan Reuters pada Sabtu (23/7).
Penembak lahir dan dibesarkan di daerah Muenchen. Andrea melaporkan pelaku juga telah menghabiskan waktu dalam perawatan kejiwaan dan tak ada bukti yang menunjukkan ada pelaku lain yang membantunya.
Menteri Dalam Negeri Thomas de Maiziere mengatakan masih terlalu dini mengaitkan penembakan Muenchen dengan pelaku serangan Breivik pada 2011 lalu. Kala itu seorang penembak membunuh 69 peserta kamp setelah ia membunuh delapan orang lain dengan meledakkan bom di Oslo.
Tapi de Maiziere mengatakan pemerintah akan mengawasi seksama langkah-langkah keamanan saat penyelidikan selesai dan akan melihat perubahan apa yang diperlukan.
Pelaku berusia 18 tahun melepaskan tembakan di pusat perbelanjaan yang sibuk pada Jumat (22/7) malam. Ini merupakan aksi kekerasan terhadap warga sipil ketiga di Eropa Barat.