REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan petugas Dinas Permakan dan Pertamaman DKI ikut terlibat terkait adanya makam fiktif di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Jakarta.
Ia memastikan akan membawa oknum itu ke proses hukum jika ada yang terbukti ikut bermain makam fiktif tersebut."Dan kita akan mengikuti siapa yang bermain, kalau ketahuan yang memesan baik dari oknum kita ya kita sanksi, kalau perlu kita proses hukum," katanya, Ahad (24/7).
Mantan wali kota Blitar itu mengatakan saat ini Pemprov DKI masih mendalami adanya oknum dari petugas TPU yang diduga ikut terlibat dalam praktik makam fiktif di Jakarta."Kita akan teliti betul kalau itu benar memang ada pemainan, mereka yang pesen tempat di depan untuk untuk dia jual," ujarnya.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebelumnya menuturkan maraknya praktik makam fiktif di ibu kota. Dia menjelaskan, Dinas Pertamanan dan Pemakaman bisa dapat puluhan makam fiktif dalam sehari.
"Kan sudah digali terus, dapet. Makanya ganti kepala dinas. Kepala dinas yang baru kan terus menggali. Kemarin ini laporan ke saya sehari ada dapat 80 malam fiktif. Dipasangin batu nisan bohong-bohongan," kata Ahok di Kantor DPRD DKI Jakarta, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat.