REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Warga yang tinggal di sekitar kawasan pegunungan utara Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) diminta untuk segera meninggalkan rumah mereka. Hal ini disebabkan api akibat kebakaran hutan di sana sejak Jumat (22/7) sore terus merambat. Kawasan hutan seluas 20 ribu hektare dilaporkan tertutup oleh api hingga Sabtu (23/7) malam. Asap tebal terlihat dari pusat kota dan bandara Los Angeles.
Setidaknya terdapat 300 orang yang telah dievakuasi oleh pihak berwenang ke tempat yang lebih aman, di luar kota. Sejumlah fasilitas di sekitar Los Angeles juga ditutup karena asap dan abu yang berjatuhan akibat kebakaran.
Sebanyak 900 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan untuk menghentikan api. Helikopter dan pesawat terbang juga difungsikan untuk menurunkan hujan buatan di kawasan hutan tersebut. "Sekitar 1000 rumah di dekat kawasan hutan bisa terancam terbakar jika api terus menyebar, serta di wilayah permukiman di sekitarnya" ujar wakil kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, John Tripp, dilansir BBC, Ahad (24/7).
Kebakaran hutan diduga terjadi akibat suhu tinggi pada musim panas ini. Keadaan diperparah dengan adanya angin kencang. Badan metereologi setempat memperingatkan bahwa kondisi semacam ini dapat terus berlanjut di kawasan lainnya di AS.