REPUBLIKA.CO.ID, Khalid bin Walid, panglima perang pasukan Islam pada era Rasulullah SAW, dibuat terpana oleh hadirnya seorang prajurit berkuda dalam rombongannya. Berbeda dengan prajurit Muslim yang lain, sang prajurit itu menutup wajahnya rapat-rapat hingga hanya bagian matanya yang tampak.
Ia menunggang kuda dan melesat bak anak panah. "Demi Allah, siapa prajurit berkuda ini?" tanya Khalid. Tak ada yang tahu. Khalid dan pasukannya mengikuti prajurit berkuda itu hingga mereka bertemu prajurit Romawi. Sang prajurit berkuda kembali masuk dalam rombongan Khalid. Mereka menghancurkan barisan prajurit Romawi.
Pasukan Muslim sangat kagum dengan kehadiran prajurit berkuda itu. Mereka menyangka yang maju adalah Khalid yang memang terkenal akan kepiawaiannya berperang. Mereka mulai bertanya-tanya ketika Rafi bin Umarah menanyakan kepada Khalid siapa prajurit tersebut.
"Aku juga tidak tahu dan sangat kagum dengannya," kata Khalid. Ketika pasukan Muslim sedang berbincang, tiba-tiba prajurit berkuda itu melesat dengan sangat cepat. Beberapa prajurit Muslim mengikuti, tetapi ia berusaha menghindar. Dia akhirnya dikepung dan tak bisa mengelak lagi. Para prajurit penasaran ingin mengetahui identitas dan wajah anggota baru pasukan mereka.
"Wahai, Amir (Khalid). Aku menutupi identitasku lantaran malu kepadamu karena engkau adalah seorang amir yang mulia. Sedangkan, aku hanyalah perempuan yang senantiasa di sebuah ruangan. Aku melakukannya karena hati ini sudah panas dan kesedihan ini selalu bertambah," ujar Khaulah.