REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mengutuk serangan bom bunuh diri yang menargetkan demonstran dari etnis Hazara di Kabul, Afghanistan. Hal ini disampaikan oleh Gedung Putih, Sabtu (23/7).
"Serangan bom bunuh diri yang terjadi ini sangat keji karena faktanya ini ditujukan terhadap orang-orang yang melakukan demonstrasi secara damai," ujar pernyataan dari Gedung Putih, dilansir Reuters, Ahad (24/7).
Peristiwa mengerikan itu terjadi saat aksi unjuk rasa oleh Hazara, etnis minoritas Afghanistan digelar di Ibu Kota Kabul, Sabtu (23/7). Sedikitnya 80 orang tewas dan 230 lainnya terluka.
Dalam sebuah rekaman yang disiarkan stasiun televisi Afghanistan, terlihat sejumlah tubuh hangus dan potongan tubuh banyak orang tergelatak disertai lumuran darah di sepanjang jalan di kawasan Den Mazang. Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim berada di balik serangan mematikan tersebut.
AS menekankan akan berkomitmen untuk bekerjasama dengan pasukan keamanan Afghanistan dan negara-negara di sekitarnnya. Hal ini agar ancaman teroris seperti itu dapat dihadapi dengan sebaik-baiknya. "Kami tetap berkomitmen untuk bekerjasama menghadapi kekuatan-kekuatan yang mengancam keamanan, stabilitas, serta kemakmuran Afghanistan," tulis pernyataan Gedung Putih.
Baca: ISIS Klaim Lakukan Serangan di Kabul, 80 Tewas