Ahad 24 Jul 2016 15:47 WIB

Indonesia Dukung Kawasan Asia Tenggara Bebas Nuklir

Rep: Puti Almas/ Red: Angga Indrawan
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.
Foto: Antara/Andika Wahyu
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi menekankan Asia tenggara (ASEAN) perlu untuk terus mendorong proses penandatanganan dan ratifikasi protokol //South East Asia Nuclear Weapon Free Zone// (SEANWFZ). Hal ini terkait dengan aturan menciptakan kawasan yang bebas nuklir dan telah ditandatangani oleh seluruh negara ASEAN pada 1997. 

Hingga saat ini, perjanjian itu masih menunggu penandatanganan dari beberapa negara pemilik senjata nuklir. Indonesia berharap komunikasi dengan negara-negara tersebut harus terus dilakukan secara intensif, guna menyelesaikan berbagai hambatan. 

"ASEAN harus membangun komunikasi dengan negara-negara pemilik senjata nuklir untuk mengindentifikasi isu yang masih menjadi hambatan," ujar Retno dalam pertemuan 49th ASEAN Ministerial Meeting di Vientiane, Laos, Sabtu (23/7).

Indonesia juga menyampaikan komitmen untuk memperkuat rencana SEANWFZ yang diatur dalam Plan of Action to strengthen the implemation of the SEANWFZ treaty 2013 - 2017. Saat ini, rancangan Undang-undang (UU) keamanan nuklir, di mana salah satu inti peraturan itu adalah sanksi-sanksi terkait senjata nuklir telah diproses oleh Indonesia. Diantaranya adalah kepemilikian, penggunaan, penyimpanan dan pemindahtanganan senjata berbahaya tersebut. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement