Senin 25 Jul 2016 01:04 WIB

Pemerintah Harus Munculkan Figur Profesional di Bidang Ekonomi

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Hazliansyah
 Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru hasil reshuffle di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8).   (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Presiden Joko Widodo melantik menteri kabinet baru hasil reshuffle di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/8). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi Indef Eko Listianto mengatakan, reshuffle menteri tidak menjadi jaminan akan memperbaiki kinerja perekonomian negara. Reshuffle menteri akan memberikan harapan yang lebih baik apabila penggantinya ditempati oleh figur-figur yang profesional dan mumpuni di bidangnya.

"Kalau reshuffle hanya sekadar memberikan porsi pada partai pendukung yang baru atau orientasinya politik maka tidak akan ada impact-nya," ujar Eko kepada Republika.co.id, Ahad (24/7).

Eko menilai, meskipun belasan paket kebijakan ekonomi sudah dikeluarkan, kinerja perekonomian negara masih kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari melesetnya target pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara.

Menurutnya, secara umum indikator capaian menteri-menteri ekonomi memang kurang sehingga wajar apabila presiden memberikan evaluasi.

Beberapa contoh kasus yang menunjukkan capaian kinerja ekonomi masih kurang yakni belum ada implementasi paket kebijakan ekonomi yang mumpuni. Selain itu, alokasi subsidi bahan bakar minyak ke sektor yang produktif seperti pembangunan infrastruktur dan belanja sosial juga belum terlihat. Belum lagi stabilisasi harga pangan saat ramadhan lalu dinilai tidak berhasil. Oleh karena itu, wajar apabila dilakukan reshuffle.

"Saya rasa memang harus ada terobosan yang mungkin bukan konsep kebijakan, tapi figur kebijakan yakni orang yang akan membawa perubahan," kata Eko.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement